Jakarta -Dana talangan untuk korban lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur Rp 827 miliar awalnya ditargetkan cair mulai 26 Juni 2015, hari ini.
Dana ini untuk menalangi kewajiban PT Minarak Lapindo Jaya (MLJ), yang kesulitan keuangan memberikan kompensasi korban terdampak langsung semburan lumpur.
Namun pemerintah belum bisa mencairkan dana talangan sesuai target. Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono sempat menargetkan pada 26 Juni, anggaran dari APBN-P 2015 ini sudah bisa cair diberikan kepada korban.
Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan alasan melesetnya target pemerintah ini yaitu karena perjanjian pinjaman antara pemerintah dan PT MLJ belum selesai. Sebelum mendapat dana talangan dari pemerintah, MLJ harus menyepakati perjanjian dana talangan yang di dalamnya diatur soal pengembalian, bunga, dan sebagainya.
"Perjanjian pinjamannya harus selesai dulu," ujar Bambang di kantornya, Jakarta, Jumat (26/6/2015)
Bambang menuturkan dari sisi regulasi sudah siap soal dana talangan ini, yaitu Keputusan Presiden (Kepres) dan termasuk Daftar Isian Pengguna Anggaran (DIPA). Bila perjanjian selesai, maka anggaran pasti langsung cair.
"Dipa siap, Perpres siap," imbuhnya.
Bambang memperkirakan, dana talangan ini baru bisa cair pada awal pekan depan.
Adapun besaran dana yang akan dibayarkan oleh pemerintah lewat APBN-P 2015 adalah Rp 827 miliar. Ini terbagi dua, yakni APBN-P 2015 sebesar Rp 781 miliar, dan sisanya Rp 46 miliar dibayarkan lewat APBN 2016. Hal ini karena ada pembengkakan perhitungan aset yang menjadi jaminan lahan dari pihak MLJ ke pemerintah.
(rep04)
