Jakarta - Sejumlah pakar asing memprediksi nasib ekonomi Indonesia jika berada di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Asisten senior S Rajaratnam School of International Studies (RSIS) Universitas Teknologi Nanyang Singapura Richard Borsuk mengatakan penunjukan menteri dalam kabinet Prabowo-Gibran akan sangat berdampak pada pasar. Menurutnya, pasar akan memperhatikan kebijakan fiskal yang ditetapkan pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Pasar akan mengamati dengan hati-hati apakah disiplin fiskal yang telah dijaga oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani akan dipertahankan, atau akankah Prabowo mendongkrak belanja pemerintah ke tingkat yang sangat tinggi?," katanya, dilansir Nikkei Asia, Kamis (15/2).
Hal senada juga disampaikan Penasehat Kebijakan Publik Global Counsel Dedi Dinarto. Ia mengatakan kondisi ekonomi akan bergantung pada menteri-menteri di kabinet Prabowo.
"Ketidakpastian masih ada seputar stabilitas fiskal, yang akan bergantung pada siapa yang dipilih oleh Prabowo untuk menduduki posisi-posisi penting di kementerian," katanya.
Sementara itu, Profesor Universitas Ritsumeikan Jepang Jun Honna menyoroti bagaimana Prabowo akan memenuhi janji-janjinya selama kampanye. Prabowo berulang kali menekankan bahwa ia akan melanjutkan kebijakan besar Jokowi, termasuk pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Nusantara serta kebijakan hilirisasi.
Prabowo juga memiliki program unggulan makan siang gratis dengan anggaran mencapai Rp400 triliun.
Namun, Honna menilai Prabowo saat ini akan fokus memperkuat kekuasaannya sebelum ia menjabat resmi pada Oktober mendatang. Menurutnya, Prabowo akan menganggap kemenangan di pemilu sebagai pencapaiannya sendiri dan mengurangi pengaruh Jokowi.
"Mulai saat ini, permainan kekuasaan baru antara Prabowo dan Jokowi dimulai," kata Honna.
"Setelah pemerintahannya dimulai, saya pikir akan ada motivasi yang semakin besar untuk mengurangi pengaruh Gibran dan sebisa mungkin menjauhkan diri dari pengaruh Jokowi," imbuhnya.
Pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terpantau unggul dalam real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pilpres 2024.
Berdasarkan data per Senin (19/2) pukul 06.58, pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 54.496.002 suara alias 58,3 persen. Data masuk 579.991 dari 823.236 TPS (70,45 persen).
Sementara itu, paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan 22.759.971 suara atau 24,35 persen. Sedangkan paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD hanya mengantongi 16.212.475 suara alias 17,35 persen dan menjadi yang paling buncit.(mdy)