Pengurus IKC Pekanbaru Periode 2018-2022 Dilantik

Darnis: Setiap Kecamatan Harus Ada Rayon-Rayon

Darnis: Setiap Kecamatan Harus Ada Rayon-Rayon
Acara halal bi halal dan pelantikan pengurus IKC Pekanbaru periode 2018-2022 di aula SD/SMP Global Terpadu 165, Minggu (15/07/2018).

Pekanbaru, RiauDaily.Com - Ikatan Keluarga Cubadakk Lilin (IKC) Pekanbaru berdiri tahun 1950. 

Berdirinya IKC pada masa itu disponsori oleh orang-orang tua di Jalan Teratai, Pekanbaru. Sasaran utamanya waktu itu menyatukan warga Cubadak Lilin, Kecamatan Matur, Kabupaten Agam, Sumatera Barat yang ada di Pekanbaru supaya jangan terjadi pecah belah.

"Karena itu, kita mengharapkan kepada pengurus yang baru dapat menginventarisir kembali generasi muda untuk mengembangkan kepengurusan periode berikutnya. Selanjutnya, membuat suatu program yang bagus untuk masa akan datang. Selain itu, kita juga berharap, setiap kecematan harus ada rayon-rayon supaya bisa terbentuknya induk organisai di tingkat provinsi yang akan datang. Ini harapan kami sebagai pembina,'' ujar Pembina IKC Pekanbaru, H Darnis Datuk Tinggi saat diwawancarai media ini usai acara halal bi halal dan pelantikan pengurus IKC Pekanbaru periode 2018-2022 di aula SD/SMP Global Terpadu 165 Komplek Perkantoran Sudirman Square depan DPRD Riau, Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, Minggu (15/07/2018).

Acara halal bi halal sekaligus pelantikan pengurus IKC Pekanbaru periode 2018-2022 ini dihadiri Pengurus Persatuan Matur Saiyo Pekanbaru yang diketuai oleh Inlaswardi Tanjung Sutan Rangkayo Alam, Wakil Ketua Persatuan Matur Saiyo Pekanbaru Zulmiron Sutan Rangkayo Bungsu, Pembina Persatuan Matur Saiyo Pekanbaru Kompol M Hanafi, Pengurus Matur Saiyo Sukajadi Jon Rizal dan Khairul. 

Sedangkan dari pengurus Ikatan Keluaga Luhak Agam (IKLA) Pekanbaru diwakili Sekretaris IKLA Kota Pekanbaru Syafri Kamal.

Di dalam IKC itu, sebut pria yang berprofesi sebagai pendakwah ini, ada suatu kegiatan perekonomian yang sudah berjalan hampir 20 tahun hingga saat ini yaitu koperasi. Pada awalnya, koperasi itu bernama koperasi candak kulak (simpan pinjam) yang dikenal dengan nama Koperasi Unit Desa (KUD). Dan akhirnya berubah dengan pergantian kepengurusan setiap empat tahun sekali. 

"Sampai hari ini kebetulan saya jadi ketua yang ke-9. Yaitu membentuk Koperasi Keluarga Cubadak Lilin dengan aset sudah mencapai Rp500 juta. Jadi koperasi ini dapat dikatakan sudah mensejahterakan anggota khususnya dan warga Cubadak Lilin umumnya yang ingin menjalankan unit usaha. Bahkan sudah ada yang minjam Rp20 juta untuk mengembangkan usahanya. Koperasi kita ini sudah ada badan hukumnya dari pemerintah,'' beber Darnis seraya mengungkapkan, warga Cubadak Lilin di Pekanbaru ada sekitar 980 Kepala Keluarga (KK). Kalau jiwa dikali lima setiap KK berarti sudah mendekati hampir 4.000 jiwa. 

"Sedangkan untuk Riau pada umumnya sudah mendekati 5.000 jiwa yang tersebar di Duri, Minas, Teluk Kuantan, Pasir Pengaraian dan Pangkalan Kerinci. Inilah orang Cubadak Lilin yang ada di Kota Pekanbaru pada umumnya,'' sebut Darnis.

Lalu apa saja profesi yang digeluti warga Cubadak Lilin yang ada di Kota Pekanbaru ini? Darnis menjelaskan, ada yang menjadi anggota DPRD Kabupaten Kampar dan aktif di Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota serta juga ada menjadi pejabat, dosen dan pegawai bank.

"Harapan kepada warga Cubadak Lilin yang ada di Pekanbaru dan Riau pada umumnya, pertama; jangan sampai terpengaruh dengan yang namanya narkoba. Kedua; bekerjalah sesuai dengan kemampuan dan carilah yang baik dan halal. Dan ketiga; kita bekerja untuk diri dan keluarga, hasilnya boleh untuk membangun kampung halaman. Dan dengan adanya halal bi halal ini, menjadi salah satu momentum alangkah kedepan meningkatkan tali silaturahim antara warga Cubadak Lilin yang jauh maupun yang dekat. Baik para pemangku adat, ninik mamak, ulama, cerdik pandai, orang sumando, anak kemenakan saling satu kenal sama yang lain," harap Darnis.(ron)

##Keluarga

Index

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index