PEKANBARU - Riko Pratama (23), ditemukan tewas mengenaskan di Jalan Soekarno-Hatta, tak jauh dari Rumah Sakit Eka Hospital, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (14/4). Karyawan PT Indah Cargo tersebut tewas dengan enam luka tusukan di tubuhnya.

Sebelum ditemukan tewas, warga Jalan Pangeran Hidayat Pekanbaru itu sempat berduaan dengan seorang waria bernama Lisda (24).  Korban ditemukan warga sudah tergeletak bersimbah darah sekitar pukul 02.00 WIB dinihari.

Untuk mengungkap kasus tersebut, polisi meminta keterangan sejumlah waria yang ada di lokasi malam itu. Lisda dan saksi lainnya yang sering 'nongkrong' di lahan kosong Jalan Soekarno-Hatta diperiksa.

"Sebelum peristiwa tragis itu terjadi, Riko terlihat berduaan dan mojok bersama Lisda di semak-semak yang ada di lahan kosong," ucap saksi bernama Diva saat ditemui wartawan di ruang penyidik Reskrim Polresta Pekanbaru.

Selanjutnya, kata Diva, usai berkencan dengan Lisda, korban pergi ke arah jalan dan berpapasan dengan enam orang pelaku. "Tak jauh dari lahan kosong, korban terlihat adu mulut dengan pelaku yang datang dengan mengendarai tiga sepeda motor," tutur Diva.

Dari percakapan itu, lanjut Diva, terdengar pelaku menuduh korban telah menghamili adik perempuannya. "Sepertinya mereka geng motor," ujar saksi lain, Bela diamini Diva dan Dina.

Melihat keributan tersebut, kata Bela, dirinya bersama teman-temannya langsung kabur ke dalam semak-semak. "Kami melihat korban dikeroyok dan ditusuk benda tajam. Kami ketakutan dan hanya bersembunyi," tuturnya.

Akibat pengeroyokan itu, Riko tewas dengan enam luka tusukan. Tiga tusukan di bagian punggung, satu di pinggul, satu di dada dan satu tusukan di pipi kanan.

"Saat ditemukan, korban sudah tidak bernyawa. Hasil pemeriksaan sementara, korban diduga dibunuh oleh kawanan pengendara sepeda motor," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pekanbaru, Komisaris Polisi Arief Fajar Satria.

Dikatakan Arief, diindikasi kasus murni pencurian sepeda motor. Pasalnya, usai kejadian sepeda motor yang dikendarai korban raib. "Diduga dibawa kabur pelaku. Kita masih memburunya (pelaku)," pungkas Arief. (CR01/HRC)