2014, Sebanyak 4.500 Titik Api Terdeteksi NOAA di Sumatera

  2014, Sebanyak 4.500 Titik Api Terdeteksi NOAA di Sumatera
 
Pekanbaru-Satelit "National Oceanic and Atmospheric Administration" (NOAA) 18 milik Amerika Serikat mendeteksi lebih 4.500 titik panas (hotspot) di daratan Sumatera sepanjang 2014.
        
Data Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Asap Riau yang diterima Antara, Selasa, tercatat, pada Januari satelit tersebut mendeteksi 163 titik panas dan di Riau terbanyak yakni 50 titik.
        
Kemudian pada Februari, terjadi peningkatan signifikan yakni mencapai 2.208 "hotspot" dan kembali Provinsi Riau menjadi wilayah terbanyak kemunculan titik panas dengan jumlah menembus angka 1.272 titik.
        
Sementara sepanjang awal hingga hingga pertengahan Maret, Satelit NOAA mendeteksi titik panas Sumatera sebanyak 1.372 titik, dan di Riau mencapai 751 titik tersebar di berbagai kabupaten/kota.
        
Pada Maret, tim satgas mencatat kemunculan titik panas terbanyak berada di pekan kedua, tepatnya 9 hingga 12 Maret 2014.
        
"Kondisi ini yang kemudian menyulut terjadinya bencana kabut asap di Riau dan sekitarnya," kata Kepala Bidang Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Agus Wibowo.
        
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sugarin mengatakan, kemunculan "hotspot" yang dipicu peristiwa kebakaran lahan dan hutan di Riau disebabkan minimnya hujan pada tiga bulan terakhir.
        
Ia memprediksi kemarau akan kembali terjadi pada April hingga berpotensi memunculkan kembali titik panas di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau.
        
Untuk mengatasi persoalan itu, Tim Satgas Penanggulangan Bencana Asap khususnya untuk Satgas Penindakan yang ditangani Polda Riau hingga Selasa (18/3) telah menetapkan sebanyak 66 orang tersangka.
        
Enam berkas perkara telah dilimpahkan ke kejaksaan dan satu diantaranya telah dinyatakan lengkap dan menunggu proses persidangan.
        
Sementara untuk penanggulangan kebakarannya, telah dibentuk satgas pemadam baik darat maupun udara.
        
Satgas Udara telah melakukan upaya Modifikasi Cuaca (TMC) hujan buatan dan penerapan bom air (water bombing) yang telah berhasil memadamkan banyak titik kebakaran lahan.
        
Saat ini kualitas udara di berbagai wilayah kabupaten/kota di Riau mulai membaik setelah sebelumnya kabut asap sempat menghambat berbagai aktivitas masyarakat, mulai dari pendidikan, perekonomian dan kesehatan. (rep05/ant)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index