Kualitas Rano Karno Diragukan untuk Gantikan Atut

 Kualitas Rano Karno Diragukan untuk Gantikan Atut
Jakarta-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menahan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah usai diperiksa sebagai tersangka suap Ketua MK Akil Mochtar terkait sengketa Pilkada Lebak dan korupsi alkes. Penahanan tersebut dinilai membuat Atut kehilangan legitimasi moral dan kepercayaan publik untuk memimpin Banten.
 
Karenanya, cepat atau lambat Atut akan lengser dari kursi Gubernur Banten. Sebagai Wagub, Rano Karno otomatis akan menggantikan Atut.
 
"Sedari awal Rano sebagai representasi PDIP sangat berhati-hati untuk mengambil posisi itu agar berada pada track konstitusional, kendati demikian saya yakin bahwa kejadian ini sudah terprediksikan jauh sebelumnya," kata pengamat politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Ikhsan Ahmad, Senin (23/12).
 
Menurutnya, Rano dirangkul Atut saat Pilgub Banten bukan karena kualitas yang dimilikinya. Rano 'dilamar' Atut saat Pilgub berdasarkan popularitas semata.
 
"Artinya ketika Rano menggantikan posisi Bu Atut nanti tidak akan mempunyai banyak pilihan, berada dalam lingkar birokrasi yang telah terbina dan loyal secara politis kepada Bu Atut, kemungkinan Rano membawa gerbong PDIP itu ada, namun tidak akan sangat signifikan. Rano sendiri belum memiliki prestasi yang menonjol pada bidang leadership, birokrasi, apalagi pembangunan dengan persoalan yang kompleks," ujarnya.
 
Dia menilai, Rano Karno bukan politikus yang mengakar di PDIP. "Prestasi di bidang film tidak linier dengan politik, secara simbol politik Rano dalam benak masyarakat Banten adalah Si Doel Anak Betawi yang memiliki gap culture dengan akar persoalan budaya Banten," kata Ikhsan.(rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index