Pekerja Ilegal Dirazia, Arab Saudi

Pekerja Ilegal Dirazia, Arab Saudi
Riyadh – Tahun Baru Islam pada Selasa (5/11/2013) terasa kelabu bagi warga negara dan penduduk Arab Saudi. Di berbagai kota terlihat jalanan yang lengang, toko grosir dan eceran tutup, rumah sakit tak memberikan pelayanan serta penjaja makan di jalan ikut tak menggelar dagangannya.
 
Bukan karena kemarin pas 1 Muharam tahun Hijrah, tapi kegiatan banyak terganggu karena ribuan pekerja asing yang tak punya izin kerja memilih bersembunyi di dalam tempat kerja mereka, dari pada ditangkap polisi, tulis Al Arabiya, Rabu (6/11/2013).
 
Tanggal 31 Oktober adalah batas akhir pengurusan paspor dan izin kerja bagi tenaga kerja asing. Jika melawati tenggat waktu itu dan mereka tak mengurus izin kerja di Arab, mereka langsung dinyatakan sebagai pendatang haram.
 
Seorang warga Saudi di kota pelabuhan Jeddah menyimpulkan keadaan ini tak lazim. “Kelihatannya banyak sekali pekerja haram di negeri ini. Toko tutup, jalanan kosong, restoran kosong. Astagafirullah! Kemana warga Arab Saudi?”
 
Di kota Jazan, sejumlah warga Saudi pergi ke tempat kerja mengenakan baju dan penutup kepala (shemag) tak disetrika karena tukang binatu tutup semua.”Semua laundry tutup tanpa pengumuman apapun,“ ujar Muhammad Qassem.
 
Sebanyak 13 rumah tempat jenazah disucikan di Jeddah juga terlihat tutup. Para sopir atau kerani kantor yang nyambi menjadi tukang memandikan jenazah juga tak masuk kerja. Jenazah asal Jeddah banyak yang dikirim ke Mekkah untuk disucikan.
 
Sekitar 60 persen toko, bengkel, warung buah dan sayur di Jazan dan kota-kota lain di dekat Jeddah juga tutup. Warung-warung makan dadakan banyak bertebaran di kota-kota itu, karena 40 persen restoran pada tutup. Orang antre berjam-jam karena demikian berjubelnya warung. Sebagian warga terpaksa makan di restoran fast food, karena restoran langganan mereka banyak yang tutup.
 
Razia pekerja haram pada hari kedua Selasa kemarin berhasil menggaruk banyak orang. Pada Senin, setidaknya 5.000 orang ditangkap: 3.607 orang ditangkap di Jazan dan sekitar 2.000 lainnya di Jeddah dan 1.159 di Asir. Mereka ditangkap karena KTP-nya sudah mati, atau bekerja ilegal melanggar undang-undang tenaga kerja. Ada juga pengemudi Arab Saudi yang ditangkap karena memberi tumpangan kepada para pendatang haram.
 
Kantor konsulat banyak negara, termasuk Indonesia, di Jeddah dipenuhi para pekerja asing ini. Mereka kesal karena meskipun sudah capek mendaftarkan nama mereka, nyatanya paspor mereka tak diproses. Banyak yang memilih keluar Arab Saudi, tapi mereka juga harus antre untuk membubuhkan sidik jari mereka. Jumlahnya puluhan ribu orang. (rep10)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index