BANDUNG - Penembakan yang dilakukan seorang anggota TNI AU terhadap tiga orang di sebuah kos di Bojong Loa Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat, diduga kuat dipicu kekesalan pelaku yang mendapati rak sepatunya berantakan.

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Sutarno, menerangkan, tragedi kos berdarah itu terjadi pada Minggu, 6 Oktober 2013 sekira pukul 04.15 WIB.

Menurutnya, di tempat tersebut pelaku tinggal bersama seorang perempuan yang disebut-sebut istrinya. Sementara korban, Ade, tinggal bersama temannya bernama Tina.

“Sekira pukuk 03.00 WIB, Ade dan Tina pulang bersama dua teman mereka. Mereka itu Ele dan Mumung Supriatna. Keempatnya langsung masuk kamar dan istirahat,” jelasnya, Senin (7/10/2013).

Sekira pukul 04.00 WIB, Tina keluar ke kamar mandi dan mengunci pintu kamar kosnya. Tak berapa lama, Tina mendengar suara ribut dari arah kamar kosnya. Suara tersebut diketahui anggota TNI AU berinisial RBW.

Saat itu RBW sempat menggedor pintu kos dan menanyakan siapa yang mengacak-acak rak sepatunya. Tina yang memegang kunci pun langsung bergegas membukakan pintu agar RBW bisa langsung menanyakannya ke Ade atau dua teman prianya yang sedang tidur.

“Pas masuk ke kos, belum juga korban menjawab tersangka langsung mengeluarkan tembakan karena sudah membawa senjata yang diketahui saksi,” katanya.

Tersangka juga sempat melepaskan tembakan ke udara. “Dri peristiwa itu tiga orang mengalami luka tembak. Satu orang, Ele, luka parah di kepala belakang kanan tembus ke dahi kiri dan meninggal dunia, Ade ditembak di bagian paha dan Mumung di dada. Usai kejadian tersangka melarikan diri,” bebernya.

Ketika ditanya apakah tersangka kabur dengan seorang perempuan yang disebut-sebut sebagai istrinya? Sutarno membenarkannya.

“Jadi setelah peristiwa itu dia pergi dengan perempuan bernama Siti Jubaedah alias Peny,” pungkasnya dilansir okezone.com.(rep2)