Ribuan Warga Limapuluh Kota Terisolasi karena Longsor

 Ribuan Warga Limapuluh Kota Terisolasi karena Longsor
Padang-Longsor terjadi di Jorong Buluh Kasok, Kenagarian Sarilamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat, Minggu (24/5) sekitar pukul 23.00. Tidak ada korban jiwa, tetapi longsor menyebabkan empat rumah yang dihuni 17 jiwa rusak berat.
 
Longsor yang terjadi setelah hujan deras pada Minggu pukul 16.00 hingga pukul 20.00 tersebut juga menutup jalan satu-satunya di kampung itu. Akibatnya, 234 keluarga atau sekitar 1.000 jiwa terisolasi.
 
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota Rahmadinol, saat dihubungi dari Padang, Senin (25/5), mengatakan, longsor terjadi di perbukitan di dekat perkampungan warga. "Longsor yang tercatat berjumlah 12 titik sepanjang 2,5 kilometer," kata Rahmadinol.
 
Karena jalan tertutup longsoran, seluruh kegiatan belajar-mengajar di taman kanak-kanak, sekolah dasar, hingga sekolah menengah pertama di Jorong Buluh Kasok diliburkan sementara sejak Senin.
 
"Kami berupaya membuka jalan agar bisa dilalui warga. Cepat tidaknya tergantung ketersediaan alat karena hingga saat ini masih kurang. Sementara itu, bantuan berupa makanan sudah disalurkan," katanya.
 
Hujan pada Minggu malam juga mengakibatkan jalan ambles sedalam 10 meter dan panjang 5 meter di Kecamatan Akabiluru. Senin sore, puting beliung menghantam permukiman di kawasan Tabing, Kota Padang. Angin membuat atap enam rumah yang berbahan seng terlepas. Sebuah baliho juga hampir roboh.
 
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Pagar Negara, mengatakan, lebih dari separuh kabupaten/kota di Sumbar masih berpotensi hujan disertai angin kencang.
 
Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandar Udara Internasional Minangkabau Budi Samiaji mengatakan, BMKG memprediksikan kondisi cuaca seperti itu akan berlangsung hingga akhir Mei, dengan toleransi 10 hari pada Juni.
 
Di Jawa Tengah, BPBD Kabupaten Banjarnegara menutup rekahan-rekahan tanah baru di Bukit Telagalele, di sekitar mahkota longsoran yang pada Desember lalu melanda Dusun Jemblung, Karangkobar. Rekahan tanah selebar 15 sentimeter dengan panjang lebih dari 100 meter.
 
Koordinator Posko Aju BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan, tim reaksi cepat BPBD telah menyisir lokasi-lokasi rekahan dan menutupnya dengan tanah. "Namun, ada beberapa lokasi yang tidak bisa dijangkau," ujarnya.
 
Sementara itu, mayoritas kawasan tambang liar di Jawa Barat memiliki potensi bencana alam tinggi. Selain berada di kawasan rawan bencana, metode dan cara penambangannya kerap memicu bahaya. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index