Mesir Berdarah, Sebagian Mahasiswa RI Enggan Dievakuasi

Mesir Berdarah, Sebagian Mahasiswa RI Enggan Dievakuasi

KAIRO-Terkait situasi memburuk di Mesir, Wakil Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, Delfa Hariyad, mengungkapkan bahwa di kalangan mahasiswa ada yang ingin dievakuasi dan ada pula yang ingin bertahan di Mesir. "Persentase yang ingin dan enggan dievakuasi itu kayaknya seimbang, fifty-fifty atau 50-50 persen," katanya.

Sejumlah mahasiswa yang ditemui ANTARA di Kairo umumnya mengaku enggan dievakuasi meskipun situasi di negeri itu kian memburuk. "Saya pribadi sejauh ini ingin tetap tinggal di Mesir mengingat masa kuliah saya tinggal setahun lagi. Takutnya kalau pulang, nanti sulit kembali lagi ke Mesir," kata Tsaqofina Hanifah, mahasiswi asal Solo.

Pernyataan senada diutarakan Fatimah Insani Zikra, mahasiswi asal Padang, Sumatera Barat. "Saya tinggal di Asrama Buust Universitas Al Azhar masih merasa aman, jadi evakuasi kayaknya belum terpikirkan," katanya.

Tsaqofina Hanifah yang juga Ketua Wihdah, organisasi putri beranggotakan 872 mahasiswi, suatu badan otonomi di bawah PPMI, mengungkapkan, ada mahasiswa yang ingin dievakuasi dan ada pula yang enggan. "Jumlah yang ingin dievakuasi itu berkisar 40 persen, sisanya enggan, dan mereka masing-masing punya alasan pribadi," katanya.

Muhammad Rasyad, mahasiswa asal Jawa Tengah mengatakan dirinya sampai sekarang belum berfikir ikut evakuasi. Ketua Kerukunan Sulawesi Selatan (KKS) Yusran Yusuf juga mengatakan enggan dievakuasi. (rep05)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index