Luar Biasa, Bisnis Busana Muslim Tembus Hampir Rp 1 Triliun

Luar Biasa, Bisnis Busana Muslim Tembus Hampir Rp 1 Triliun

Jakarta-Busana muslim kini tidak lagi menjadi tren di negara-negara berpenduduk muslim. Di Eropa, busana muslim juga berkembang pesat.

Saking pesatnya, salah satu riset yang dilakukan oleh rumah mode Chohan, jumlah pangsa pasar busana muslim dunia bisa mencapai USD 96 juta atau hampir Rp 1 triliun. Karena itu, para desainer Barat mulai melirik busana muslim.

Kini, rumah mode seperti Chohan, Prada, Chanel, Jil Sander dan Zara sudah mulai mengeluarkan koleksi sentuhan Islam dengan model dress panjang, lengan panjang dan juga potongan leher yang tinggi. Hal ini semata-mata agar dapat memfasilitasi kebutuhan muslimah akan fesyen kelas atas.

Di Inggris misalnya, para muslimah di sana sudah menemukan fesyen muslim mereka. Jika Anda jalan di sekitar Jalan Oxford, muslimah bergaya sangat modis dengan bangga hang out di Jalan Oxford dengan baju bermerek dari H&M. Bahkan syal dengan print macan tutul terang dibalutkan di kepala mereka sebagai ganti jilbab.

Ide ini muncul setelah para desainer melihat muslim di Inggris kesulitan mencari baju muslim di pusat perbelanjaan. "Muslimah muda sering menemukan kesulitan di toko-toko high-end dengan sentuhan Barat, karena garis dan potongan leher yang kadang sangat rendah. Ditambah lagi mereka harus menutupi seluruh aurat mereka, ketika Anda memakai baju berlapis-lapis di musim panas, sangat tidak nyaman, jelas Barjis Chohan mengenai peluncuran koleksi busana muslim terbarunya seri musim gugur/dingin dilansir Guardian.co.uk, Jumat (26/7) lalu.

Berangkat dari situ, rumah modenya meluncurkan baju muslim yang tetap terlihat trendi dan modern. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index