RI akan Ekspor Listrik dari Papua ke Papua Nugini

RI akan Ekspor Listrik dari Papua ke Papua Nugini

JAKARTA - PT PLN (Persero) menjajaki rencana penjualan listrik ke Papua Nugini, yang akan dipasok dari provinsi Papua. Ekspor listrik ini dilakukan dalam rangka kerjasama energi dua negera. Hal ini disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan usai bertemu Perdana Menteri Papua Nugini di Hotel Hyatt Jakarta, Selasa (18/6).

"Kita akan listrik kota terdekat dari perbatasan, 1 kota dan sekitarnya. Itu jual listrik dari Jayapura. Kebetulan Jayapura itu bangun 2 pembangkit listrik yang tahun ini jadi semua. PLTA Purima 2x10 MW (Megawatt) juga ada PLTU 2x10 MW," ucap Dahlan dilansir detikfinance.

Nantinya kelebihan listrik dari Papua akan didistribusikan ke Papua Nugini sebagai bentuk kerjasam sektor energi kedua negara yang bertetangga ini. Soal hitungan harga, tim dari PLN berencana terbang ke Papua Nugini sebelum akhir tahun ini.

"Ini bukan ekspor, tapi tolong menolong karena tetangga yang baik. Kita dapat listrik dari Serawak (Malaysia). Kita membantu listrik untuk Papua Nugini 2 MW per hour," tegasnya.

Sebelumnya,  Kamis 13 Juni 2013, Indonesia justru mengimpor listrik dari Serawak-Malaysia di 2015 untuk pasokan ke perbatasan di Kalimantan. Namun di 2017, giliran Indonesia yang ekspor listrik ke Semenanjung-Malaysia sebesar 2x60 MW dari wilayah Sumatera.

"Kalau kita ekspor listrik itu untuk yang di Sumatera ke Semenanjung Malaysia. Itu pada 2017," ungkap Direktur Utama PLN Nur Pamudji di Jakarta.

Dikatakan Nur, antara impor listrik dan ekspor listrik ke Malaysia bentuk perjanjiannya berbeda. "Perjanjian ini berbeda dengan yang di Serawak, karena lokasinya juga berbeda, yang di Serawak dengan Serawak Electricity Board, sedangkan yang ekspor ke Semenanjung kerjasama dengan Tenaga Nasional Berhad (TNB). Di Malaysia kan ada 3 perusahaan listrik, TNBm Serawak dan Sabah," katanya.

Kontrak impor listrik dengan Malaysia ini akan berlangsung dari 2015 sampai 2020. Namun jika kontrak habis, impor listrik oleh PLN dari Malaysia juga bisa dilanjutkan. Jual-beli listrik antar negara ini menurut Nur Pamudji merupakan hal yang lumrah dilakukan.

"Israel dan Palestina saja interkoneksi (listriknya) padahal perang," ujarnya.

Berdasarkan data PLN, impor listrik dari Serawak ke Kalimantan Barat akan dimulai pada 2015 dengan daya sebesar 230 MW, sedangkan ekspor listrik dari Sumatera ke Semenanjung dimulai pada 2017 dengan daya sebesar 2 x 600 MW atau total 1.200 MW. (cr01/mtr)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index