Isu Adanya Formalin Di Raskin

Meranti Harus Memiliki Bulog

Meranti Harus Memiliki  Bulog
SELATPANJANG - Setelah banyaknya muncul permasalahan dari beras untuk masyarakat miskin (Raskin), mulai dari isu berformalin ditambah banyaknya kutu di beras, sudah selayaknya Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, ada Bulog sehingga bisa menyimpan gudang beras.
 
Hal itu disampaikan Kabag Ekonomi Setdakab Kepulauan Meranti, Agusyanto, ketika ditemui di Selatpanjang, Rabu (28/5/2014). Kata Agusyanto, selain isu raskin berformalin, mereka juga mendapatkan kabar bahwa Raskin yang beredar di Kabupaten termuda di Riau itu terdapat kutu. 
 
Sebelumnya, Rabu pagi itu Bupati Kepulauan Meranti, Drs Irwan MSi, menginformasikan kepada sejumlah wartawan bahwa pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa Raskin di Pulau Merbau terindikasi dicampur dengan formalin. Atas laporan itu, orang nomor satu di Kepulauan Meranti itu langsung memerintahkan Bagian Ekonomi Setdakab melalui Sekda agar dapat mengecek keberanaran informasi tersebut. Sehingga nantinya tidak berdampak buruk bagi masyarakat. 
 
"Kita perintahkan jajaran untuk segera mengeceknya. Sehingga bisa diketahui kebenarannya. Karena kita tidak ingin terjadi apa-apa kepada masyarakat," kata Irwan. 
 
Bupati Irwan mengungkapkan kondisi itu salah satu diakibatkan karena di Meranti belum ada Bulog. Selain itu terlalu lamanya raskin mengendap di Bengkalis yang mencapai 4 bulan lebih. 
 
"Jika kita ada bulog maka beras bisa kita simpan di Meranti dan bisa didistribusikan setiap bulan. Jika melalui bulog Bengkalis, maka sulit mengambil Raskin setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat," terangnya. 
 
Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen (YLPK), Mulyono menginginkan bahwa beras yang dilaporkan masyarakat tersebut harus diujikan ke laboratorium. Walaupun kebenarannya informasi masyarakat tersebut tidak menjamin, namun wajib ditindak lanjuti. Sehingga jelas dan pasti bahwa Raskin tersebut aman. 
 
"Walaupun belum pasti kebenarannya, namun harus dipastikan bahwa beras tersebut aman dan layak konsumsi bagi masyarakat. Karena jika tidak nantinya masyarakat akan dirugikan," harap Mulyono. 
 
Saat ini, sampel beras yang dikabarkan berformail itu telah dibawa oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Meranti untuk dilakukan uji coba di lab guna mengetahui kebenaran informasi tersebut. Kalau terbukti, maka peredaran Raskin di Kepulauan Meranti kembali akan ditarik.(rep05/grc) 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index