Soal Stiker Ramadhan, BPT Pekanbaru Bantah Pungut Rp400 Ribu

Soal Stiker Ramadhan, BPT Pekanbaru Bantah Pungut Rp400 Ribu
ilustrasi

PEKANBARU - Badan Pelayanan Terpadu (BPT) Kota Pekanbaru membantah melakukan pungutan terkait izin pemasangan stiker di rumah makan nonmuslim sebesar Rp400 ribu di bulan Ramadhan. Isu ini sempat beredar di sejumlah rumah makan.

"Pengurusan stiker itu tidak ada yang membayar. Ini gratis kok," tegas Kepala BPT Yusrizal saat ditemui Metro Riau, Senin (15/7) di Kantor DPRD Kota Pekanbaru.

Diakui Yusrizal, pengurusan stiker dilakukan di BPT, namun pihaknya tidak pernah meminta membayar sejumlah uang. Apalagi sebesar Rp400 ribu. Hal ini sesuai instruksi Walikota, bahwa izin pemasangan stiker tersebut tidak dilakukan pungutan.

"Sebenarnya pengurusan stiker tersebut sebentar. Jika sudah memenuhi syarat, sesuai dengan syarat yang diminta, maka stiker itu langsung bisa didapat dari BPT, tanpa harus membayar," ungkat Syafrizal.

Sementara itu, Asisten I Pemerintahan, M Noer juga menegaskan bahwa pungutan-pungutan pengurusan stiker tidak ada alias gratis. Hal ini sudah ditetapkan bahwa tidak boleh menyusahkan masyarakat, khususnya beragama nonmuslim. "Jadi hanya untuk mendapatkan stiker itu, kenapa harus membayar," terangnya.

Meskipun demikian, mantan Kadisdukcapil ini, saat ditemui di gedung DPRD Riau, akan menghubungi pihak BPT akan kebenaran isu tersebut. "No HP nya lagi sibuk, jadi nanti kita akan klarifikasi akan kebenaran kabar ini  kepada BPT," pungkasnya.

Sementara itu, salah pengusaha warga nonmuslim, yang tidak mau disebutkan namanya, mengaku ada oknum di Dinas Pariwista meminta sejumlah uang untuk mengambil stiker tersebut.

"Waktu kita mengurus stiker itu di BPT, ada oknum dari Dinas Pariwisata meminta uang senilai Rp400 ribu, dengan berbagai alasan. Entah apa gunanya saya kurang tahu," keluhnya yang membuka kedai kopi di salah satu sudut Kota Pekanbaru.

Namun, karena dirinya diminta oleh oknum tanpa alasan yang jelas, maka pihaknya menunda pengurusan izin pemasangan stiker itu. "Ya, tanpa alasan yang jelas, terpaksa saya menunda pengurusan pemasangan stiker tersebut. Karena uang sebesar Rp400 ribu tersebut kami nlai terlalu mahal," jelasnya. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index