Tahun 2015, Pemprov Riau tak Ajukan Penerimaan Baru PNS

 Tahun 2015, Pemprov Riau tak Ajukan Penerimaan Baru PNS
Pekanbaru-Pemprov Riau menyatakan pada tahun 2015 tidak akan mengusulkan formasi calon pegawai negeri sipil karena jumlah pegawai sudah mencukupi untuk melaksanakan tugas pelayanan kepada masyarakat.
 
"Tidak perlu perekrutan (PNS) baru. Sudah cukup yang ada saat ini," kata Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Zaini Ismail, kepada wartawan di Pekanbaru, Rabu.
 
Menurut dia, jumlah PNS di lingkungan Setdaprov Riau dinilai sudah sangat banyak. Namun, permasalahan yang ada kini adalah penempatan PNS yang tidak merata.
 
 Akibatnya, ia mengatakan ada satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang kelebihan jumlah PNS, dan sebaliknya ada lainnya yang justru kekurangan tenaga sumber daya manusia.
 
 Ia mencontohkan kondisi pegawai yang hanya menumpuk di Dinas Pendapatan Daerah dan Samsat Riau.
 
 Hal tersebut kerap membuat kinerja pegawai kurang maksimal, dan bagi masyarakat akan ada penilaian PNS lebih banyak duduk menganggur ketimbang bekerja.
 
"Hanya saja, sekarang ini tidak merata dalam penempatan PNS," katanya.
 
Ia menilai, penambahan Satuan Kerja di lingkungan Setdaprov Riau sesuai dengan satuan organisasi yang baru tidak serta-merta membutuhkan pegawai baru. Solusinya, pihaknya akan menata agar penempatan PNS bisa merata di semua SKPD dan satuan kerja.
 
"Sekarang banyak pegawai berminat di SKPD dengan pendapatan yang lebih tinggi seperti Dispenda. Kita harus batasi peminat yang mau kesana, dan harus ada pemerataan,"sebutnya.
 
Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi saat kunjungan kerja di Pekanbaru beberapa waktu lalu meminta kepada seluruh pemerintah daerah untuk menyusun formasi CPNS 2015. Usulan formasi CPNS itu, paling lambat diajukan pada April tahun ini.
 
 Namun, Yuddy menyatakan pemerintah masih menetapkan moratorium penerimaan PNS. Artinya, pengajuan usulan formasi CPNS harus selektif sesuai kebutuhan.
 
 "Penerimaan pegawai diutamakan untuk bidang kesehatan dan pendidikan yang masih kurang," kata Yuddy. (rep05/ant)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index