MUI Riau Minta Imigran Pahami Budaya Melayu

MUI Riau Minta Imigran Pahami Budaya Melayu
Ilustrasi
Pekanbaru - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, Mahdini MA mengatakan, pendatang ke Riau harus diterima dengan syarat mereka harus mau menerima adat-istiadat dan aturan yang berlaku di negeri ini.
 
“Tapi kalau tidak mau mengikuti kita, ya jangan diterima,"ujar Mahdini kepada Tribun.
 
Seharusnya, kata Mahdini, para imigran itu mesti paham dengan budaya Melayu. Sehingga mereka menghargai budaya yang sudah lama tertanam di masyarakat Riau. Ia menyatakan, para imigran itu jangan sampai menambah persoalan, karena sudah banyak masalah yang dihadapi masyarakat Riau.
 
“Kalau mereka terus dengan mempertahankan eksistensi mereka, saya rasa itu tidak tepat. Kalau tidak bisa ikuti, kembalikan ke daerah mereka," tegasnya.
 
Staf Ahli Bidang Pemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Pemprov Riau, Zulkarnain Kadir mengimbau masyarakat untuk mewaspadai para imigran yang berkeliaran di Pekanbaru.
 
“Jika ada gelagat aneh dan mencurigakan, segera laporkan kepada pihak imigrasi atau kepolisian. Seluruh masyarakat harus ikut memantau, karena ini bukan hanya tugas aparat atau pemerintah, tapi menjadi tugas kita bersama agar daerah kita aman,” ujarnya, sepereti yang dikutip dari Tribunnews.com, Selasa.
 
Menurut dia, para imigran harus segera distop masuk ke Riau. Bagi yang berada di Pekanbaru saat ini menurutnya perlu ditempatkan secara khusus, yang harus jauh dari pemukiman masyarakat. “Tempatkan di tempat yang benar-benar terisolir, jauh dari pemukiman masyarakat,” ucapnya.
 
Ia juga mengusulkan para imigran sebaiknya diberikan ciri khusus, seperti baju yang bertuliskan imigran. Selain itu, harus dibatasi waktu imigran untuk bisa keluar dari tempat mereka ditahan. Misalnya, dua jam dalam sehari. (rep01/TPC)PEKANBARU - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Riau, Mahdini MA mengatakan, pendatang ke Riau harus diterima dengan syarat mereka harus mau menerima adat-istiadat dan aturan yang berlaku di negeri ini.
 
“Tapi kalau tidak mau mengikuti kita, ya jangan diterima,"ujar Mahdini kepada Tribun.
 
Seharusnya, kata Mahdini, para imigran itu mesti paham dengan budaya Melayu. Sehingga mereka menghargai budaya yang sudah lama tertanam di masyarakat Riau. Ia menyatakan, para imigran itu jangan sampai menambah persoalan, karena sudah banyak masalah yang dihadapi masyarakat Riau.
 
“Kalau mereka terus dengan mempertahankan eksistensi mereka, saya rasa itu tidak tepat. Kalau tidak bisa ikuti, kembalikan ke daerah mereka," tegasnya.
 
Staf Ahli Bidang Pemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Pemprov Riau, Zulkarnain Kadir mengimbau masyarakat untuk mewaspadai para imigran yang berkeliaran di Pekanbaru.
 
“Jika ada gelagat aneh dan mencurigakan, segera laporkan kepada pihak imigrasi atau kepolisian. Seluruh masyarakat harus ikut memantau, karena ini bukan hanya tugas aparat atau pemerintah, tapi menjadi tugas kita bersama agar daerah kita aman,” ujarnya, sepereti yang dikutip dari Tribunnews.com, Selasa.
 
Menurut dia, para imigran harus segera distop masuk ke Riau. Bagi yang berada di Pekanbaru saat ini menurutnya perlu ditempatkan secara khusus, yang harus jauh dari pemukiman masyarakat. “Tempatkan di tempat yang benar-benar terisolir, jauh dari pemukiman masyarakat,” ucapnya.
 
Ia juga mengusulkan para imigran sebaiknya diberikan ciri khusus, seperti baju yang bertuliskan imigran. Selain itu, harus dibatasi waktu imigran untuk bisa keluar dari tempat mereka ditahan. Misalnya, dua jam dalam sehari. (rep01/TPC)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index