PU Bengkalis Fokus Atasi Masalah Abrasi

PU Bengkalis Fokus Atasi Masalah Abrasi

BENGKALIS - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Bengkalis, mengaku masih konsentrasi menyesaikan persoalan abrasi di pantai Selatbaru, dengan membangun tanggul pemecah gelombang menjorok ke tengah laut yang pada tahun ini pembangunannya akan dilanjutkan.

Perhatian utama terhadap masalah penganan abrasi di Selatbaru ini, menurut Kadis PU, M Nasir jauh lebih prioritas ketimbang masalah pelebaran jalan masuk ke pantai ataupun mencari jalan alternatif untuk menghindari kemacetan di lokasi itu terutama pada saat liburan.

"Penanganan masalah abrasi ini jauh lebih penting dilakukan dengan membangun tanggul pemecah gelombang agak ke tengah laut untuk menghindari makin terkikisnya daratan di daerah itu dari hempasan gelombang. Dan meskipun  pembangunan tanggul yang kita programkan ini belum secara keseluruhan terwujud, namun hasilnya sudah terlihat nyata. Pasir-pasir sudah terkumpul ke arah daratan dan diharapkan nantinya makin memperlebar daratan di lokasi itu dan jalan juga bisa diperlebar," ungkap Nasir, Senin (12/1/2014).

Dikatakan Nasir, untuk saat ini PU memang belum bisa memecah kosentrasi untuk pembangunan lain seperti pembangunan jalan alternatif menuju pantai Selatbaru dan fokus ke penanganan abrasi, karena dana yang dibutuhkan untuk proyek ini sangat besar .

"Untuk program penanganan abrasi ini membutuhkan anggaran yang sangat besar. Sementara jika masalah ini abrasi ini jika tidak ditangani sungguh-sungguh, dampaknya juga sangat besar. Makanya kita kosentrasi dulu ke masalah ini," ungkapnya, disitat goriau.com.

PU sendiri tambah Nasir sebenarnya kedepanya juga sudah memikirkan jalan menuju ke Selatbaru tersebut satu kawasan. Artinya, untuk menuju ke pelabuhan internasional yang ada di ujung pantai Selatbaru jalannya satu dan jalan menuju ke pantai Selatbaru  juga ada jalan lain. Tak seperti sekarang yang satu jalan sehingga ketika terjadi kemacetan saat pengunjung pantai padat, penumpang yang hendak ke pelabuhan internasional jadi terkendala.

"Kita sudah memikirkan jalan alternatif ke kawasan itu. Misalnya dari arah Air Putih (samping rumah dinas Sekda) tembus ke Selatbaru, ataupun dari kantor camat Bantan ke arah pantai. Namun program itu belum bisa sekarang kita jalankan, karena sifatnya tidak mendesak. Kalaupun terjadi kemacetan di pintu masuk pantai saat ini, itu bersifat sesaat saja, tidak terjadi tiap hari. Hanya ketika masa liburan," ulas Nasir.(cr01/grc)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index