Bersama Ratusan Warga

Bupati Yopi Panen Raya Padi di Kelayang

Bupati Yopi Panen Raya Padi di Kelayang

RENGAT-Bupati Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Yopi Arianto SE, melaksanakan panen raya padi di Desa Kelayang Kecamatan Rakit Kulim. Penen raya yang diikuti ratusan warga itu ditandai dengan pemotongan padi perdana oleh Yopi.

Panen raya digelar, Sabtu (8/6). Ikut mendampingi bupati, Kapolres Inhu, Dandim 0302 Inhu,  Ketua DPRD Inhu, Sekda Inhu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Riau, kepala dinas, kepala badan, kepala kantor di lingkup Pemkab Inhu, Camat Rakit Kulim serta petani setempat.

Luas areal panen raya di Desa Kelayang mencapai 118 hektar dan setiap tahunnya dilaksanakan panen dua kali. Dengan begitu, petani diharapkan tidak lagi mengalami kekurangan beras dan kebutuhan pokok lainnya dari hasil panen sawah mereka.

Bupati Inhu, Yopi Arianto SE, dalam sambutannya mengatakan, potensi untuk sektor pertanian di Kecamatan Rakit Kulim sangat luar biasa dan dapat dibanggakan. Menurutnya, jarang ada Kecamatan di tingkat kabupaten yang punya luas lahan pertanian seluas di Kecamatan Rakit Kulim.

"Potensi-potensi untuk sektor pertanian dan peternakan di Kecamatan Rakit Kulim sangat terbuka luas, tinggal bagaimana petani mendukung misi-misi pemerintah Kabupaten Inhu dan Provinsi Riau. Potensi ini hendaknya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelas Yopi.

Dalam kesempatan itu juga Pemerintah Kabupaten Inhu menyerahkan bantuan  berupa pembangunan rumah dan alat Rice Mining Unit yang diberikan kepada Kelompok Tani Fajar Desa  Kelayang.  

Selanjutnya bantuan benih sayuran dan palawija diberikan kepada Desa Talang Suka Maju, bantuan Benih Padi Gogo diberikan kepada Desa Talang Pring Jaya, bantuan insektisida dan hand sprayer diserahkan kepada Desa Kelayang dan Lubuk Sitarak.

Sementara itu Camat Rakit Kulim, Nursisman, dalam sambutannya mengatakan tahun ini adalah panen terluas dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini akan diadakan percontohan seluas 50 hektar sawah di Desa Kelayang dan 50 hektar sawah di Desa Lubuk Siratak.

Sementara untuk pola tanam yang dilakukan sekarang ada tiga yaitu secara tradisional 55 persen, organik 35 persen, Jajar Legowo 10 persen. "Jadi 50 hektar lahan sawah itu akan dipadukan antara Jajar Legowo dan Organik," tutur Nursisman. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index