Dua Pulau di Tebing Tinggi Bakal Jadi Objek Wisata

Dua Pulau di Tebing Tinggi Bakal Jadi Objek Wisata

TEBING TINGGI TIMUR - Pulau Jadi dan Pulau Panjang yang berada di wilayah Kecamatan Tebing Tinggi Timur akan didorong menjadi salah satu potensi wisata yang akan dikembangkan nantinya.

Sebab di dua pulau yang tak berpenghuni itu diyakini mampu menjadi daya tarik tersendiri nantinya. Selain memiliki tanaman mangrove yang lebat di dua pulau itu juga memiliki ikan patin laut dan terubuk yang menjadi primadona hasil laut di sana.

‘’Sebenarnya sangat banyak yang bisa dikembangkan nantinya agar Pulau Jadi dan Pulau Panjang tersebut, selain wisata budaya, religius, kuliner, agrobisnis, juga terdapat wisata maritim,’’ ungkap Camat Tebing Tinggi Timur Helfandi SE MSi.

Menurutnya dari diskusi yang pernah dilakukannya bersama Bupati beberapa waktu lalu tentang pengembangan objek wisata yang ada di Kecamatan Tebing Tinggi Timur seperti Pulau Jadi dan Pulau Panjang mendapatkan respon positif. Makanya Camat yang akrab disapa Iin itu optimis akan mengembangkannya bersama dinas terkait (Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga).

‘’Kedua pulau ini di bibir pantainya agak sedikit berpasir yang terletak di Selatpanjang berbatasan dengan Kabupaten Siak dan Pelalawan. Pengembangan ekowisata ke depan diharapkan mampu untuk melihat sesuai potensi yang ada seperti memperhatikan aspek ekosistem mangrove, ekosistem patin laut dan ikan terubuk, ikan lainnnya serta ekosistem unggas burung, kera/monyet,’’ ujarnya.

Selain itu, tambahnya, dapat juga memperhatikan aspek kultur, sosial, kepercayaan, budaya dan agama. Karena menurutnya di Desa Kepaubaru yang berada persis berada di depan dua pulau itu pada umumnya 90 persen masyarakatnya merupakan suku asli atau komunitas adat terpencil (KAT). ‘’Nah melalui berbagai potensi yang dimiliki di daerah ini ditambah keberadaan pabrik PT National Sago Prima yang bergerak di bidang produksi tepung sagu saat ini dapat juga dikembangkan kuliner makanan dari bahan baku sagu. Kita tentunya berharap stake holders yang ada dapat memulai melakukan inventarisir untuk pengembangan objek wisata ini,’’ kata Helfandi.

Sejauh ini, lanjut Camat, di wilayah kecamatan baru itu sesuai laporan masyarakat terkadang masih ada dari masyarakat itu sendiri yang mengambil kayu bakau yang ada di dua pulau itu. Makanya ke depan kata Iin pihaknya akan melarang dan mencegah hal itu, supaya pulau itu bisa selalu terjaga keasliannya dan habitat yang ada di sana.

‘’Jika dibiarkan dikhawatirkan pulau ini akan hilang. Melalui dinas teknis kita sarankan agar secepat mungkin untuk melakukan kajian/penelitian terhadap pengembangan objek wisata ini,’’ ujarnya lagi dilansir riaupos.com.

Pihak Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga melalui Sekretarisnya, Ismail Arsyad membenarkan bahwa kedua pulau itu akan menjadi proyeksi untuk dikembangkan ke depannya menjadi salah satu potensi objek wisata di kabupaten muda itu. Makanya dalam waktu dekat pihaknya bersama dengan pihak kecamatan akan melakukan pendataan ke sana.(rep2)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index