Harga Sembako Pelan-pelan Mulai Menajak di Riau

Harga Sembako Pelan-pelan Mulai Menajak di Riau

PEKANBARU - Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada bulan ini memberikan dampak negatif di daerah. Selain kelangkaan BBM, imbasnya juga pada harga sembilan bahan pokok (sembako) yang mulai melambung.

Kenaikan harga sembako salah satunya terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Seperti dilansir metroriau, di Pasar Tembilahan, Jumat (7/6), harga sembako seperti cabe merah yang biasanya Rp25 ribu per kilogram sekarang naik menjadi Rp30 ribu per Kg.

Selain itu, bawang putih dari Rp18 ribu per Kg kini Rp20 ribu per Kg. Kemudian, harga gula pasir yang sebelumnya Rp12 ribu per Kg kini mencapai Rp14 ribu per Kg. Kenaikan harga ini pun mulai membuat warga gelisah.

Salah seorang pedagang di Pasar Terapung, David (30), mengatakan kenaikan harga sembako ini akibat adanya rencana kenaikan harga BBM. "Beberapa bahan kebutuhan sehari-hari memang sudah mulai naik. Memang belum semuanya naik, tapi sudah berdampak pada sepinya pembeli," keluhnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Riau, Zulkarnain meminta Disperindag kabupaten/kota mengantisipasi kenaikan harga sembako ini. "Kita juga melakukan upaya pengendalian jika harga bahan pokok merangkak naik. Salah satunya dengan melakukan operasi pasar," katanya.

Menjelang kenaikan harga BBM, Disperindag Riau ingin harga sembako tidak mengalami kenaikan besar karena dampaknya memberatkan masyarakat. "Setiap hari ada petugas Disperindag khusus memantau harga bahan pokok di pasar. Jika kenaikan harga bahan pokok mulai tidak terkendali, kami segera melakukan operasi pasar," jelasnya.

Zukarnain juga mengimbau kepada pelaku usaha agar tidak menaikkan harga sembako di luar batas kewajaran. Jika dilakukan, katanya, akan berdampak pada masyarakat luas.

Asiten II Sekretariat Daerah Provinsi Riau, Emrizal Pakis mengatakan, setiap BBM akan naik terjadi gejolak harga di pasar. "Kenaikan harga BBM akan berdampak pada kenaikan harga sembako, dan itu harus diantisipasi," katanya. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index