Rumah di Jalan Karangan Gg 1/213, Kelurahan Sawonggaling, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, ludes terbakar, Kamis (12/9) sekitar pukul 19.00 WIB. Akibat insiden itu, satu orang anak pemilik rumah tewas dengan kondisi gosong di lantai dua rumah itu.
Kebakaran terjadi karena minyak tanah tumpah di depan rumah, lalu tersulut api. Belum diketahui dari mana asal api itu. "Informasi yang saya terima, kebakaran itu justru diketahui oleh si pemilik rumah. Saat dia pulang dari masjid, mengetahui ada api yang merembet masuk ke rumahnya," kata Camat Wonokromo, Mahmut yang berada di lokasi kejadian.
Mengetahui itu, si pemilik rumah dua lantai itu, H Wahyu Sugianto atau Abah Santo menyuruh seluruh anggota keluarganya keluar menyelamatkan diri. Api terus membesar dan meluluhlantakkan bangunan dua lantai plus toko lontong penjual LPG dan bengkel bubut tersebut.
Sementara istri dan empat anaknya, yaitu Halimah, M Taufik, Rusdi dan Dinda diketahui sudah berada di luar rumah.
Enam unit mobil pemadam kebakaran dari Kota Surabaya dikerahkan untuk menjinakkan api. Hasilnya sekitar pukul 20.00 WIB api bisa dikuasai. Namun, pemadam yang hendak melakukan pembasahan terkejut melihat di lantai atas ada tubuh tertelungkup dan hangus.
Ternyata, tubuh itu adalah anak kedua Abah Santo, yaitu M Taufik. Petugas pun langsung mengevakuasi tubuh korban dan membawanya ke Kamar Jenazah RSUD dr Soetomo.
"Orang tuanya sendiri juga tidak tahu kenapa anaknya (Taufik) bisa ada di lantai atas. Sebelum api membesar, Taufik memang diketahui meminta semua keluarganya keluar rumah menyelamatkan diri, tapi tidak tahu kenapa dia bisa ada di lantai dua, warga juga sempat melihat dia ada di luar rumah, nggak tahu kenapa bisa ada di dalam," lanjut Mahmut.
Tapi nahas, bagi pemuda 27 tahun itu, dia terjebak di lantai dua rumahnya dan tak bisa menyelamatkan diri dari amuk si jago merah.
Sementara itu, petugas Damkar masih terlihat melakukan pembasahan. Warga sekitar juga masih terlihat bejibun di lokasi kejadian.
Bahkan anak-anak kecil yang ikut menyaksikan kobaran api, masih asyik bercerita dengan teman sebayanya soal liukan api yang meluluhlantakkan rumah Abah Santo, tanpa peduli ada korban jiwa akibat insiden itu.
"Api sudah bisa kita kuasai dan saat ini tinggal melakukan pembasahan. Ada korban jiwa dalam insiden ini. Korban diketahui anak pemilik rumah. Kita belum tahu penyebab pasti dari kebakaran ini. Informasinya, api tersulut dari luar karena ada luberan minyak dari luar rumah," tandas Kepala Dinas Kebakaran Kota Surabaya, Candra Uratmangun. (rep05)