Panggung di Acara Petang Megang Nyaris Ambruk

Panggung di Acara Petang Megang Nyaris Ambruk

Pekanbaru-Tradisi Petang Megang di warnai sedikit insiden. Ketika para penari beraksi, tiba-tiba pentas di bagian kanan berderak turun. Ibu-ibu yang memadati tempat itu tersentak dan berteriak. Teriakan ini menjadi perhatian orang-orang yang duduk di panggung kehormatan. Namun syukurlah, pentas tidak betul-betul runtuh sebab petugas langsung mengevakuasi sebagaian warga yang ada di pentas itu.

Acara dimulai tepat pukul 17.00 WIB. Diawali dengan sambutan Ketua Panita, Distani Bibra yang juga Kepala Dinas Pariwisata Kota Pekanbaru. Katanya, Petang Megang merupakan tradisi umat Islam setiap memasuki bulan Ramadhan. "Tradisi ini melekat dalam masyakarat Pekanbaru dan tak bisa lekang," kata Bibra.

Bibra berjanji akan mengemas ritual tahunan ini dengan lebih menarik lagi di masa depan. Apalagi, ritual ini telah menjadi agenda pariwisata di Kota Pekanbaru. "Kami akan berupaya mengadakan iven yang lebih besar lagi. Semua ini untuk masyarakat Pekanbaru."

Walikota Firdaus MT dalam pidatonya mengatakan, Petang Megang merupakan wujud kegembiraan warga Pekanbaru menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. "Hampir di setiap daerah memiliki tradisi dalam menyambut Ramadhan. Karena itu, tradisi ini harus dijaga dan dilestarikan," ucapnya.

Di akhir pidatonya, Firdaus meminta maaf kepada semua warga Pekanbaru. "Melalui acara ini, meski tangan tak berjabatan, namun izinkan saya sebagai Walikota Pekanbaru meminta maaf atas semua kesalahan selama kepemimpinan saya," katanya.

Wakil Gubernur Riau, HR Mambang Mit, memuji pemko dan masyarakat Pekanbaru yang tak pernah absen melaksanakan ritual Petang Megang. Secara khusus, Mambang berterima kasih kepada masyarakat Kecamatan Senapelan yang tiap tahun menjadi tuan rumah ritual itu.

Selanjutnya acara dilanjutkan dengan memandikan perwakilan peserta dengan air limau yang telah disiapkan. Pemandian dilakukan oleh Walikota, Wakil Walikota, Wakil Gubenur dan ketua Panitia.

Acara semakin meriah ketika memasuki pelepasan bebek ke perairan sungai Siak. Pasalnya, begitu bebek dilepas, ratusan orang langsung melompat ke dalam sungai untuk mengejar si bebek. Mereka berebutan mendapatkan bebek.

Puluhan petugas di atas kapal mengawal aksi para pengejar bebek tersebut. Mereka berjaga-jaga bila ada peserta yang mengalami kesulitan atau terseret arus sungai. Beruntung tak ada insiden dalam kegiatan itu. (rep05)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index