Melihat kekuatan Nuklir Iran Bila Terjadi Perang Besar Melawan Israel

Melihat kekuatan Nuklir Iran Bila Terjadi Perang Besar Melawan Israel

Jakarta - Beberapa hari lalu, ketika Iran meluncurkan ratusan rudal dan drone tanpa awak ke Israel, dunia internasional terkejut atas keberanian Iran. Semua tahu, Israel dan Amerika serta sekutunya, selama ini sangat garang terhadap siapapun yang berani menyerang wilayah mereka. Apa yang dilakukan Iran, tampaknya menjadi babak baru perang global, melengkapi perang yang terjadi di Ukraina dan Palestina.

Bahkan, beberapa kalangan menyebut, perang antara Iran dan Israel, akan memulai 'perang dunia III' yang selama ini ditakutkan banyak pihak.  

Apalagi ketika Israel akhirnya membalas serangan Iran dengan merudal Fasilitas nuklir pada Jumat (19/4) malam. Serangan yang mengincar salah satu kota strategis Iran yakni Isfahan menyimpan berbagai fasilitas penting seperti penelitian nuklir hingga pangkalan militer.

Hal ini kian meningkatkan kekhawatiran komunitas internasional akan potensi eskalasi serangan yang melibatkan senjata nuklir.

Bahkan, Iran juga disebut tak segan menggunakan fasilitas nuklirnya untuk menghadapi Israel. "Ancaman rezim Zionis (Israel) terhadap fasilitas nuklir Iran memungkinkan kami meninjau kembali doktrin nuklir kami dan menyimpang dari pertimbangan kami sebelumnya," kata Komandan Korps Garda Revolusi Iran Ahmad Haghtalab, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (18/4) lalu.

Lantas, seberapa besar kekuatan senjata nuklir Iran?

Melansir Associated Press, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan bahwa Iran kini mempunyai uranium hingga kemurnian 60 persen. Sumber uranium itu secara teori disebut bisa membuat satu bom nuklir.

Sedangkan untuk bisa membuat senjata nuklir diperlukan kemurnian sebesar 90 persen. Namun, wakil deputi lembaga Nuclear Threat Initiative Eric Brewer mengatakan bahwa Iran mampu membuat sejumlah bom nuklir dalam waktu yang singkat.

"Iran hanya membutuhkan waktu beberapa minggu untuk memproduksi bahan yang bisa digunakan untuk senjata, tapi mungkin lebih lama lagi-satu tahun atau lebih-untuk membuat bom yang bisa dihasilkan," ucap Brewer.

Meskipun demikian, Iran terus membantah bahwa pihaknya pernah membuat senjata nuklir. Teheran juga bersikeras bahwa program nuklirnya bertujuan sepenuhnya untuk hal perdamaian.

Namun, belum lama ini komandan IRGC Ahmad Haghtalab mendesak Teheran untuk melibatkan nuklir sebagai senjata perang melawan Israel.

Terlebih, Iran kini mempunyai sejumlah sistem pertahanan canggih yang mampu menyaingi Israel. Seperti rudal balistik paling modern bernama Sheibar Shekan yang disebut mampu menjangkau hingga 1.450 km.

Ataupun rudal balistik bernama Emad yang mampu memuat beban hingga 750 kg. Ini memungkinkan untuk membawa bom nuklir ke jangkauan sekitar 1.700 km.

Hingga saat ini, pangkalan militer dan fasilitas nuklir Iran menjadi sorotan utama bagi komunitas internasional dan negara-negara Barat yang khawatir akan eskalasi konflik di masa depan.**

Iran mulai meningkatkan pengayaan uranium setelah AS membatalkan kesepakatan nuklir 2015.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index