Bupati Bengkalis: Festival Layang-layang Harus Dilestarikan

 Bupati Bengkalis: Festival Layang-layang Harus Dilestarikan
BENGKALIS- Pesatnya perkembangan teknologi menjadi salah satu penyebab lunturnya kecintaan generasi muda akan budaya bangsa, khususnya permainan tradisional, tentunya merugikan khasanah daerah tersebut. Oleh karena itu, permainan tradisional perlu dikembangkan dan dilestarikan.
 
Hal itu ditegaskan Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh ketika membuka Festival Layang-layang yang dipusatkan di Pantai desa Muntai, Kecamatan Bantan, Sabtu (14/2). Kekhawatiran Bupati Bengkalis ini dikarenakan pada hari ini generasi muda mulai jauh dengan akar tradisi. Hal ini disebabkan kuatnya pengaruh pemikiran dan budaya asing, sehingga permainan tradisional semakin terpinggirkan dari kecanggihan permainan modern.
 
Lebih jauh dikatakan Bupati, salah satu bentuk menanamkan kecintaan permainan tradisional bagi generasi muda salah satunya diwujudkan dalam bentuk perlombaan atau festival. 
 
"Dengan festival layang-layang ini secara tidak langsung akan menumbuhkan kecintaan kepada budaya sendiri. Bila generasi muda sudah cinta pada budaya sendiri dengan sendirinya akan melestarikan dalam kehidupan sehari-hari," ujar Herliyan.
 
Bupati bergelar Datuk Setia Amanah Junjungan Negeri ini menyambut baik pelaksanaan Festival Layang-layang Desa Muntai ini. "Saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak dan masyarakat desa Muntai yang telah menyelenggarakan Festival Layang-layang. Semoga kedepannya makin banyak desa-desa di Bengkalis ini yang menyelenggarakan kegiatan bertema permainan rakyat" pungkasnya.
 
Festival Layang-layang Desa Muntai digelar selama dua hari. Tercatat 120 dewasa dan 50 peserta anak-anak dari kecamatan Bantan dan Bengkalis ikut bagian dalam perlombaan permainan rakyat ini.
 
Walaupun penyelenggaraan tingkat desa, namun festival berlangsung meriah diikuti ratusan peserta. Tidak hanya dari desa di Bantan, saja tapi dari sejumlah desa di kecamatan Bengkalis.
 
Permainan rakyat ini sengaja diselenggarakan ditepi pantai Desa Muntai untuk menambah semaraknya acara lomba. Pantauan d ilapangan, selain memberikan donatur kepada pantia festival, Bupati Herliyan juga berkesempatan menerbangkan layang-layang secara simbolis tanda perlombaan dimulai.
 
Dalam sambutannya, bupati memberikan apresiasi berbagai pihak yang masih mempertahankan dan melestarikan tradisi dan permainan rakyat. Penjagaan dan pelestarian ini menjadi penting, karena tradisi dan hasil cipta kebudayaan, merupakan sebuah identitas yang menunjukkan jati diri sebuah masyarakat.
 
Lebih lanjut penerima anugerah Temenggung Tun Hasan dari DMDI Malaysia ini menyebutkan, bahwa tradisi rakyat merupakan modal yang sangat besar dalam menghadapi berbagai kemungkinan persoalan yang ditimbulkan oleh hiruk pikuk perkembangan dunia dan dampak globalisasi
 
"Sekarang, tinggal bagaimana kita, secara bersungguh-sungguh memelihara dan mempertahankan segala kearifan yang sudah tumbuh berkembang dalam masyarakat kita," katanya.
 
Oleh karena itu festival layang-layang merupakan upaya untuk mengembangkan potensi parisiwata yang ada di Kabupaten Bengkalis. Mengingat, pengembangan potensi pariwisata memberikan kontribusi bagi peningkatan ekonomi dan pendapatan masyarakat tempatan.
 
"Tidak hanya itu, kegiatan pada hari ini sebagai ajang untuk menarik pengunjung datang ke pantai desa Muntai. Pemkab Bengkalis memandang hal ini memiliki potensi yang layak untuk dijual pada wisatawan," ujar bupati yang juga bergelar Datuk Setia Amanah Junjungan Negeri ini.
 
Tentunya dalam mengemas permainan rakyat ini harus dipersiapkan secara baik dan maksimal, sehingga wisatawan yang datang untuk menyaksikan tak merasa rugi.
Tampak hadir anggota DPRD Bengkalis asal Bantan Sofyan, ketua KONI Bengkalis Syaukani, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Budparpora) Kabupaten Bengkalis, H Eduar. (rep05/mcr)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index