Karhutla Meluas, Bengkalis Tetapkan Status Siaga Darurat Kebakaran

 Karhutla Meluas, Bengkalis Tetapkan Status Siaga Darurat Kebakaran

Pekanbaru-Pemerintah Kabupaten Bengkalis menetapkan status siaga darurat karena kondisi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di daerah pesisir Provinsi Riau itu meluas.

"Bengkalis kini berstatus Siaga Darurat Karhutla karena kebakaran menyebar ke enam kecamatan dan luasnya sudah lebih dari 100 hektare," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran M. Jalal ketika dihubungi Antara dari Pekanbaru, Kamis.

Jalal menjelaskan keputusan penetapan kondisi siaga darurat Karhutla itu dicapai dalam rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah yang dihadiri oleh Bupati Bengkalis Herliyan Saleh bersama unsur TNI-Polri setempat pada 11 Februari.

Pertimbangannya adalah kebakaran yang terus meluas dan belum bisa diatasi karena cuaca kemarau ekstrim dan kondisi gambut yang membuat sulit proses pemadaman.

"Dalam sebulan terakhir di Bengkalis tidak turun hujan, cuaca sangat panas dan lokasi kebakaran jauh di tengah hutan. Ini membuat lahan gambut mudah terbakar, entah apakah itu sengaja disulut atau tidak, dan itu sulit dipadamkan," katanya.

Sebagai tindak lanjut status siaga darurat, lanjut Jalal, Pemkab Bengkalis akan membuka Posko terpadu Siaga Darurat Karhutla dan meningkatkan koordinasi dan penanggulangan.

Ia berharap penanggulangan kebakaran di Bengkalis bisa mendapat bantuan dari Pemprov Riau maupun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terkait peralatan dan alat pemadaman.

"Kami juga sudah mengirimkan surat permohonan bantuan helikopter ke BNPB," katanya.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Sugarin, mengatakan potensi kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten Bengkalis sangat tinggi karena sudah mengalami kemarau cukup ekstrim.

"Berdasarkan sistem deteksi dini dengan peta Hari Tanpa Hujan di Riau menunjukan wilayah yang tanpa hujan 31 hingga 60 hari kedepan terjadi di Bengkalis. Artinya wilayah tersebut sudah sangat kering dan potensi kebakaran tinggi," katanya.

Karena itu, ia mengatakan banyak kebakaran mulai terjadi di daerah tersebut sehingga membutuhkan usaha ekstra dari semua pihak untuk mengantisipasinya agar tidak makin parah. (cr01/ant)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index