Edi Palembang DPO Tiga Polda Di Sumatera

Edi Palembang DPO Tiga Polda Di Sumatera

Pekanbaru - Edi Palembang merupakan DPO tiga Kepolisian Daerah di Sumatera, diantaranya Polda Riau, Polda Jambi dan Polda Sumatera Barat.

Namun akhirnya kepolisian dari Polda Riau yang berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya Jakarta yang akhirnya bisa melumpuhkan pelaku di Jakarta pada Senin dini hari, kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Hariwiyawan Harun di Pekanbaru, Selasa.

"Di Jambi tercatat melakukan tindak kriminal perampokan 20 Kilogram emas, juga pernah melakukan perampokan di wilayah hukum Bukit Tinggi, Lima Puluh Kota, Padang Panjang dan Payakumbuh, serta terakhir melakukan perampokan dan pembunuhan di Jakarta," ia menjelaskan.

Menurut Kompol Hariwiyawan, di Jambi ia sempat ditangkap dan ditahan di lapas kemudian ia berhasil melarikan diri sehingga kemudian ke Pekanbaru.

"Pada saat Edi ke Pekanbaru, keberadaannya telah tercium oleh unit Reskrim Polsek Senapelan dan lima Polisi langsung melakukan penyergapan namun Edi melakukan perlawanan sehingga salah satu anggota Polisi, Aipda Harianto Bahari meninggal," katanya.

Akibat gugurnya Aipda Harianto, maka Polda Riau menetapkan status DPO kepada Edi Palembang dan melakukan pengejaran kepada pelaku. Hingga akhirnya pelaku dapat diamankan di Jakarta Barat, atas koordinasi dengan Polda Metro Jaya pada Senin dinihari.

Sebelumnya,  Edi dan kawanannya sempat lolos dari penyergapan Polisi di salah satu rumah makan di Kabupaten Sarolangon, Jambi.

"Pada tanggal 23 November, hari Minggu kemarin tersangka sempat kita sergap di salah satu rumah makan di Kabupaten Sarolangon, Jambi, namun pelaku berhasil lolos dari sergapan Polisi," kata Kompol Hari.

Pada saat penyergapan, katanya, sempat terjadi kontak senjata dan tersangka berhasil kabur. Kemudian setelah berhasil kabur, lanjutnya, tersangka meninggalkan sebuah tas hitam yang berisikan sebuah Senjata api Ruger Mini yang sudah dimodifikasi, Kunci T, STNK sepeda motor, gergaji besi, gunting, amunisi sebanyak 10 butir, serta sebilah keris.

Namun, setelah seminggu melakukan pengejaran tersangka berhasil dilumpuhkan di Jakarta Barat.

"Dilaporkan, saat akan ditangkap pelaku mencoba mengambil senjata api. Melihat dari pengalaman sebelumnya dimana tersangka selalu melakukan penembakan terlebih dahulu, maka dengan sangat terpaksa dilakukan penembakan terhadap tersangka yang akhirnya meninggal dunia di lokasi kejadian," katanya.  (cr01/ant)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index