Ibunda Penghina Jokowi Minta Ditahan Pengganti Anaknya

 Ibunda Penghina Jokowi Minta Ditahan Pengganti Anaknya
Jakarta–Rumah kontrakan di tepi kali, Jalan Haji Jum RT 09 RW 01, Kelurahan Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, tampak ramai. Rumah berukuran 3x5 meter itu merupakan kediaman MA (23), pemuda yang ditangkap polisi dengan tuduhan menghina Presiden Joko Widodo.
 
M, ibunda MA, kini tampak lebih tegar, meski matanya terlihat sembab karena syok atas peristiwa yang menimpa anaknya. Ibu empat anak itu menuturkan, MA merupakan tulang punggung keluarga.
 
"Saya sempat mau bunuh diri setelah anak saya dibawa polisi, tapi ditahan adik ibu RT," katanya sambil menahan tangis, Rabu (29/10/2014).
 
Perempuan yang bekerja sebagai buruh cuci harian itu menuturkan, Jumat malam, setelah penahanan putranya, ia sempat seperti orang yang mengalami gangguan kejiwaan. "Bagaimana, mas. Saya tidak pegang uang sama sekali. Tiduran di dekat warteg sampai jam 12 malam," paparnya.
 
Ia lalu bercerita, setelah tiduran, seorang warga membangunkannya dan menawarkan pertolongan. "Saya kemudian ditemukan dengan Apung dan Pak Irfan (kuasa hukum MA)," ujarnya.
 
Kesedihannya pun berlanjut. Senin 27 Oktober, ia mesti membagi pikiran. Sebab ketika hendak menjenguk MA, putri bungsunya juga harus mengurus administrasi Kartu Jakarta Pintar (KJP). "Enggak bisa diwakilin, akhirnya saya urus sama minta tolong ke petugas," lanjutnya.
 
Kemudian, M ditemani kakaknya, ME, berangkat ke Mabes Polri di Jakarta Selatan, dengan membawa uang Rp100 ribu di kantong. Dia pun menemui putranya sambil membawa peralatan mandi dan beberapa pakaian.
 
Setelah bertemu MA, M lalu menangis.
 
"Saya bilang ke dia, kalau mau saya mati, sekarang saja saya bisa. Mending anak saya yang di luar dan biarkan saya yang ditahan," paparnya. (rep05)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index