PEKANBARU-Sebanyak 5 petugas Polisi Kehutanan (Polhut) Dinas Kehutanan (Dishut) Riau belum berhasil menangkap seekor beruang peliharaan yang lepas di tengah-tengah pemukiman masyarakat di Jalan Kuantan Raya-Lokomotif, Kecamatan Limapuluh Pekanbaru.
Padahal, dari pantauan riauterkinicom, upaya penangkapan hewan buas itu hingga Senin (16/2/15) pukul 2 dinihari. Pihak Polhut sudah menembak beruang yang diperkirakan memiliki tinggi 165 centimeter itu dengan bius dua kali.
Setelah peluru suntik bius mengenai tubuh beruang, hewan tersebut sempat terlihat mengantuk.. Petugas Polhut pun bersiap-siap menangkap beruang yang sudah terbaring di sebuah lahan kosong seluas lebih kurang 1.000 meter per segi yang berada di antara Jalan Kuantan Raya dan Jalan Lokomotif.
Polhut yang telah menggotong kerangkeng lalu kecewa. Karena pas mau diikat dan dimasukkan ke dalam kerangkeng, beruang itu terbangun dan kabur lagi di semak belukar lahan kosong tersebut.
“Menangkap beruang ini sulit. Apalagi banyak warga yang menonton. Begitu terdengar suara agak bising dia pasti kabur,’’ kata seorang petugas Polhut dengan wajah kesal.
Sekitar pukul 2 dinihari, pencarian terhadap beruang yang lepas pun dihentikan. Rencananya pencarian dan pengkapan beruang lepas tersebut akan dilanjutkan hari ini.
Menurut informasi dari warga, beruang tersebut pertama kali telihat di Masjid Akmal, Jalan Kuantan. Beruang itu sempat merusak kaca rumah milik dokter Tio. Menurut salah satu saksi mata, Nofrizal, beruang itu masuk ke rumah dokter tadi dengan menerobos dua pintu kaca areal belakang.
Setelah terkurung di tanah belakang ruang sang dokter, Pohut pun tiba untuk menangkapnya pukul 5 sore. Tetapi saat Polhut tiba di lokasi, beruang itu sudah kabur di lahan kosong yang tak jauh dari rumah sang dokter. Informasi dari warga, beruang itu sudah berada di sekitar Jalan Kuantan Raya dan Lokomotif sejak Jumat lalu. Hingga berita ini diturunkan, Selasa (17/2/15), pukul 10.30 WIB, upaya pencarian dan penangkapan beruang masih berlangsung.***(cr01/rtc)