Membuat Alat Peraga Pembelajaran

1.569 Guru Pelalawan Catat Rekor MURI

1.569 Guru Pelalawan Catat Rekor MURI
Ilutrasi/net
PELALAWAN - Sebanyak 1.569 guru se-Kabupaten Pelalawan berhasil mencatat rekor Musium Rekor Indonesia (MURI) dengan menghasilkan 9.978 alat peraga pembelajaran. Acara ini sempena peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke- 68, di lapangan sepakbola Pangkalankerinci, Minggu (24/11).
 
Anggota Board of Trustee Tanoto Foundation (TF), Anderson Tanoto, sebelum acara pemecahan rekor MURI dalam sambutannya mengatakan, lembaga nirlaba ini telah bekerja untuk kemajuan pendidikan di Indonesia melalui program Pelita Pendidikan. Seperti beasiswa, pelatihan guru dan perbaikan sekolah dam telah memberi warna bagi peningkatan kualitas pendidikan di sekolah pedesaan yang tersebar di provinsi Sumatera Utara, Riau, Jambi sejak tahun 2010. "Sebagai bentuk apresiasi terhadap para guru, Tanoto Foundation mengadakan acara 'Gerakan Guru Indonesia Kreatif' dalam rangka memeriahkan HGN," katanya.
 
Menurutnya, sempena HGN ini, Tanoto Foundation bersama Asian Agri dan Riau Pulp and Paper (RAPP) menyelenggarakan rangkaian kegiatan berupa aneka lomba. Seperti  pentas seni serta  penghargaan terhadap guru, kepala sekolah dan pengawas berprestasi. "Ayah saya yang notabne pemilik perusahaan Raja Garuda Mas (RGM) yakni Sukanto Tanoto meski harus putus sekolah di usia muda tapi tak lantas berhenti belajar. Beliau percaya bahwa pendidikan adalah kunci menuju penanggulangan kemiskinan antar generasi," tutur putra bungsu Sukanto Tanoto itu.
 
Sampai saat ini, sambungnya, ada tiga pesan ayahnya yang selalu diingatnya berkaitan tentang peran guru. Yang pertama bahwa guru adalah sebuah pekerjaan yang menuntut profesioanalisme. Guru adalah sumber inspirasi, yang memacu perkembangan muridnya menjadi orang yang mandiri. "Dan terakhir guru berada di garis depan pembentukan generasi emas Indonesia. Karena itu, tak bisa dipungkiri bahwa kita semua berhutang besar kepada para guru," ujarnya.
 
Sementara itu, Bupati Pelalawan HM Harris dalam sambutannya meminta PT RAPP bisa meningkatkan dana operasionalnya di Kabupaten Pelalawan ini. "Semoga perusahaan mau meningkatkan dana operasionalnya di daerah kita ini," harap Bupati.
 
Bupati mengaku  sebelum hadirnya PT RAPP di daerah ini, Pangkalankerinci sebelumnya adalah daerah yang sangat terpencil dan tertinggal bahkan jauh dari pembangunan. "Pada awalnya Pangkalankerinci yang dulunya desa, namun saat ini menjadi ibukota Kabupaten Pelalawan dan menjadi daerah yang maju setelah hadirnya perusahaan RAPP," ungkapnya.
 
Orang nomor satu di Kabupaten Pelalawan juga berpesan kepada tenaga pengajar itu agar bisa lebih baik lagi. Tak hanya itu, Bupati juga meningatkan kepada para guru untuk lebih aktif dan bisa membaca situasi serta terus meningkatan SDMnya.
 
Sementara Gubernur Riau yang diwakili Sedaprov Riau, Zaini Ismail menyampaikan peningkatan mutu pendidikan merupakan prioritas utama dalam kebijakan Permerintah saat ini. "Hal ini tercermin setelah diberlakukanya UU Pendidikan Nasional serta UU Guru dan Dosen di negara kita saat ini," ungkapnya.
 
Sedangkan Kapolda Riau Kapolda Riau Brigjen Condro Kirono sangat mendukung kegiatan yang ditaja Tanoto Foundation bersama Asian Agri ini. "Kita ingin menyemangati dan memotifasi para guru disni. Guru adalah tokoh yang sangat besar jasanya dalam kehidupan alam mencerdaskan kehidupan bangsa," tutupnya. (rep10)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index