Wow,,,Banjir di Jalan Hangtuah Jadi Tempat Mancing Warga

Wow,,,Banjir di Jalan Hangtuah Jadi Tempat Mancing Warga
ilustrasi/net
PEKANBARU - Ruas jalan lintas Hangtuah, Pekanbaru yang dikeluhkan warga tak kunjung diperbaiki. Akibatnya, warga yang kesal sejak sebulan terakhir jalan tersebut kebanjiran dan ditanami batang pohon itu, Rabu (13/11) kemarin, justru dijadikan tempat memancing ikan puluhan warga bukti meluapkan kekesalan kepada pemerintah. 
 
Aksi protes puluhan warga ini dilakukan di tengah macetnya arus lalulintas akibat banjir di jalan tersebut setinggi lutut orang dewasa. "Sudah sebulan lebih jalan ini kebanjiran dan tak pernah mendapat perhatian pemerintah. Mungkin dengan cara ini (memancing) ikan di jalan yang dipenuhi banjir, pemerintah sadar dengan tanggung jawabnya," ketus salah satu warga yang enggan disebut namanya dan ikut melakukan aksi protes tersebut.      
 
Padahal, bebernya, sejak sebulan terakhir di jalan lintas ini ditanami batang pohon pertanda mengharapkan perbaiki. Sebab, jalan lintas yang menghubungkan kota Pekanbaru dengan Kabupaten Pelalawan ini dirasa sudah tak layak pakai. Banyak ditemukan kerusakan pada beberapa titik hingga menyebabkan kecelakaan dan kemacetan.   
 
Aksi protes warga setempat terhadap perbaikan jalan itu dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB dan tak berlangsung lama. Puluhan awak media ikut menyaksikan aksi protes tersebut bersama warga sekitar. Malahan, keluhan tak jarang disampaikan pengendara yang terjebak kemacetan panjang tepatnya di depan puskesmas Rejo Sari, Tenayan Raya itu. 
 
Di tempat ini, sepanjang 30 meter jalan berlubang secara acak, dan kebanjiran setinggi lutut orang dewasa, apabila hujan, kemacetan arus lalulintas pun tak terelak. Padahal, jalan ini sebagai pintu masuk kota Pekanbaru. 
 
Sehingga, warga mengeluhkan jalan ini mengaharapkan Pemerintah Provinsi Riau maupun Kota Pekanbaru tanggap menanggapinya. Masih di jalan ini, kerusakan juga terjadi di jembatan Sail hingga depan SPBU tak jauh dari simpang SPG. Di lokasi itu, ruas jalan berlubang dan sering menyebabkan kecelakaan.
 
"Buta mungkin mata pemerintah saat ini. Jalan Hangtuah ini sudah beberapa tahun terakhir tidak pernah diperbaiki. Apa mereka (pemerintah) tak pernah melihat kalau sering terjadi kecelakaan di jalan Hangtuah ini akibat kerusakan jalan. Belum lagi kalau hujan jalannya kebanjiran hingga membuat kemacetan panjang," geram Andi (36), warga sekitar jalan Hangtuah, Minggu (10/11) lalu ketika disapa Metro Riau. 
 
Jalan lintas Hangtuah memang tak sebanding dengan pencitraan yang dilakukan oleh pemerintah atas dilakukannnya perbaikan berulang-ulang untuk jalan Sudirman, Tuanku Tambusai dan jalan lainnya di pusat kota yang dipastikakn tak dilintasi kendaraan berbobot besar (perusak jalan). "Kalau yang diperbaiki hanya jalan dipusat kota seperti Sudirman dan Tuanku Tambusai, buat apa itu dilakukan. Kalau jalan itu, tak diperbaiki juga pasti sudah bisa bertahan hingga beberapa tahun  ke depan kerena tak dilintasi kendaraan berat. Nah, ini jalan lintas Hangtuah dibiarin saja seperti ini. Apa tak gila itu pemerintah," ketus salah satu pengendara, Ade Simanjuntak (47). 
 
Ade mengingatkan, Pemprov Riau maupun Pemko Pekanbaru tak hanya memikirkan pencitraan dengan melakukan perbaikan jalan Sudirman dan Tuanku Tambusai saja. Sebab, warga mengharapkan adanya pemerataan pembangunan demi keselamatan pengendara. "Belum lagi jalan Diponegoro yang juga diperbaiki itu. Aneh kan, apa jalan bagus hanya untuk pemilik mobil mewah dan pejabat saja. Sementara kami dibiarkan begini saja," sambung Tempang, warga lainnya.
 
Selain ditanami batang pohon, ruas jalan ini juga menjadi tumpukkan sampah warga. Terlihat, tak jauh dari batang pohon yang ditanam warga juga ada tumpukan drum, peti kayu, karung dan lainnya mengisaratkan kekesalan warga. Selain jalan Hangtuah, masih banyak jalan di Pekanbaru yang rusak tak tersentuh pembangunan. 
 
Kondisi itu dapat dilihat di jalan Yos Sudarso yang tak terstruktur, dimana, jalan ini bergelombang. Belum lagi kejadian yang miris sama terjadi di jalan Garuda Sakti, meski baru diaspal tetapi sudah rusak. "Saya heran saja melihatnya, padahal jalan Garuda Sakti ini baru diaspal dua bulan lalu, tapi sudah berlubang," timpal Anto yang saat itu melintas di jalan tersebut. 
Akibat jalan ini tergenang banjir, tidak sedikit pengendara sepeda motor memutar balik menghindari jalan tersebut. Pengendara yang nekat menerobos juga kebanyakan menjadi korban kerusakan kendaraan mogok karena masuk lubang yang tidak terlihat.
 
"Saya tadi tidak tahu ada lubang cukup dalam, lagian airnya keruh sekali dan tidak nampak ada lubang," sebut Syaiful yang kebetulan melintas menggunakan motornya bersama rekannya hingga celana dan sepatunya basah masuk ke dalam lubang saat itu. 
 
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Abdul Gafar, mengatakan, pihaknya telah mengetahui persoalan tersebut. "Kita sudah melihat keadaan jalan di sana, pertama kita melihat dari segi biografinya, drainase jalan itu tidak sesuai dengan arah kemiringan air. Tentunya butuh perbaikan oleh pemerintah, terlepas apakah itu Pemprov Riau atau Pemko Pekanbaru," ujarnya.
 
Gafar melanjutkan, untuk perbaikkannya, memang tengah dilakukan proses pergantian lahan. "Sebentar lagi proses ganti rugi lahan selesai. Karena anggarannya ada di APBD Kota Pekanbaru dan APBD Riau. Semoga saja keluhan masyarakat menyangkut hal ini dapat segera diatasi," timpal Gafar.  (rep10)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index