167 Hotspot di Riau Buat Udara Tidak Sehat

 167 Hotspot di Riau Buat Udara Tidak Sehat
Pekanbaru-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Ahad (12/7/2015) pagi,  merilis terjadinya peningkatan jumlah hotspot (titik panas) di Riau. Bahkan alat Pemantau PM10, ISPU (Indeks Standard Pencemar Udara ) Pekanbaru menunjukkan kategori "Tidak Sehat".
 
Ya, dari hasil monitoring citra satelit Terra dan Aqua yang mendeteksi munculnya 167 hostspot di sebelas kabupaten/kota di Riau dari total  237 hotspot  di Sumatera yang diupdate pukul 07.00 WIB pagi tadi.
 
Dari banyaknya jumlah titik panas yang terpantau ini, disebutkan murni akibat dari kebakaran lahan dan hutan (Karlahut) yang terjadi di Riau. Akibatnya, sejak dini hari hingga siang ini kabut asap tebal jelas terlihat di Pekanbaru dan sekitar.
 
"Untuk jarak pandang (Visibility) hari ini terjadi penurunan akibat adanya asap dimana untuk Pekanbaru sekitar 3 Km (Smoke),  Dumai sekitar 1 Km (Smoke), Pelalawan sekitar 3 Km (Smoke), dan Rengat sekitar 3 Km (Haze)," ujar Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin.
 
Meningkatnya jumlah titik panas sebut Sugarin, juga tak lepas dari tingginya temperatur  yang mencapai 34,5 derajat celsius. Sementara peluang terjadinya hujan dengan intensitas ringan tidak merata terjadi di wilayah Riau bagian barat dan selatan pada malam hari.
 
"Jumlah hotspot yang terpantau satelit Terra dan Aqua pada pagi ini , terbanyak Rohil dengan 82 hotspot, Bengkalis 40 hotspot, Dumai 19 hotspot, Rohul 6 hotspot, Pelalawan 5 hotspot, Meranti 4 hotspot, Kampar 1 hotspot, serta Pekanbaru, Inhil dan Inhu masing-masing 2 hotspot," terang Sugarin. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index