Dissoskam Wacanakan Tutup Lokalisasi Maredan

Dissoskam Wacanakan Tutup Lokalisasi Maredan
PEKANBARU-Dinas Sosial dan Pemakaman (Dissoskam) Kota Pekanbaru  mewacanakan melakukan penutupan lokalisasi yang berada di Desa Maredan, Kecamatan Tenayan Raya.
 
Hal ini disampaikan Kabid Rehabilitasi Dissoskam, Elifarsyah saat mengikuti rapat koordinasi nasional penanganan prostitusi (eks PSK) di Jakarta. “Kita akan menghadap Pak Wali Kota setelah pulang dari sini (Jakarta, red) untuk melaporkan tentang apa yang sudah kami dapat,” terangnya, Jumat (24/4).
 
Ketika mengikuti rapat tersebut, Elifarsya mengaku banyak mendapat masukan dari Wali Kota Surabaya dan Jambi terkait keberhasilan mereka menutup lokalisasi di wilayahnya. Rencananya strategi tersebut akan diterapkan di Pekanbaru. ”Banyak masukan dari Bu Risma (Wali Kota Surabaya, red). Rencananya ini akan kami sampaikan ke Pak Wali. Sehingga bisa kami praktikkan di sini,” urainya.
 
Penutupan tempat prostitusi ini menurut Elifarsya pernah dilakukan di Pekanbaru dan berhasil. Namun belakangan kembali beraktivitas di Jalan Maredan. Untuk itu semangat memberantas praktik tersebut terus digalakkan. Agar segera terwujud visi Kota Pekanbaru yang madani terwujud. 
 
“Ini untuk mendukung program Pak Wako demi mewujudkan Kota Pekanbaru menjadi kota metropolitan yang madani,” tukasnya.
 
Sementara itu, menyikapi maraknya kos-kosan dijadikan tempat prostitusi, jajaran Satpol PP Kota Pekanbaru akan segera mengintensifkan razia. Sasaranya adalah kos-kosan yang membebaskan penghuninya tinggal berlain jenis.
 
“Kami sedang kumpulkan informasi. Laporan juga sudah banyak. Segera akan  kami tindak saja,” tegas Kakan Satpol PP, Zulfahmi Adrian, Jumat (24/4). Aturan yang menjadi landasan menurut Adrian adalah Perda tentang Ketertiban Umum yang di dalamnya mengatur soal larangan menyediakan tempat untuk prostitusi.
 
Selain itu penertiban kos-kosan ini juga bisa menggunakan Perda tentang Izin Mendirikan Bangunan. “ Nanti kita lihat bangunan mereka berizin apa tidak. Kalau tidak bisa kita gunakan celah itu,” sebutnya.
 
Zulfahmi juga mengharapkan peran serta masyarakat untuk mengawasi kos-kosan yang penggunaanya disalahgunakan. Sebab keterbatasan anggota yang dimiliki Satpol PP tidak mungkin dapat mencakup seluruh wilayah Pekanbaru.(rep05/rpc)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index