Ribuan Ton Bawang Gagal Diselundupkan

Ribuan Ton Bawang Gagal Diselundupkan

Tanjungpinang Upaya penyelundupan ribuan ton bawang merah dan bawang putih asal Cina, India dan Birma melalui perairan Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berhasil digagalkan aparat Bea dan Cukai (BC) Tanjungpinang, Rabu (24/7/2013sekitar pukul 02.30 Wib. Bawang-bawang tersebut dibawa dengan menggunakan kapal Cahaya Koream itu diduga akan diselundupkan ke sejumlah wilayah di Kepri.

"Bawang merah berasal dari India dan Birma. Sedangkan bawang putihnya berasal dari Cina. Barang itu kita sita karena tak mengantongi sejumlah dokumen resmi kepabeanan," kata Kepala Kantor BC Tanjungpinang Hari Prabowo, Rabu (24/7/2013).

Hari menceritakan, beberapa pekan terakhir ini pihaknya mengetatkan pengawasan disejumlah perairan di kawasan Tanjungpinang dan Bintan dengan menggunakan kapal patroli termasuk penjagaan di pelabuhan Roro di Tanjunguban, Bintan.

"Modusnya selama ini kan lewat Pelabuhan Roro Uban. Beberapa minggu ini kan kita ketatin pengawasan di Roro Uban. Hasilnya, kemarin kita dapat lori bawa bawang tanpa dokumen resmi. Nah, mungkin karena kita ketatin di Uban itu, mereka (penyelundup) lewat laut dan akhirnya tertangkap pula kapal yg bawa muatan ribuan ton barang tersebut," ungkap Hari.

"Dalam Kapal Cahaya Koream itu, mereka bawa dokumen PPFTZ 01, namun bawangnya tidak dimasukkan dalam dokumen. Sekarang barang tangkapan ribuan ton bawang ilegal itu kita amankan di gudang tangkapan kita di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang," ujarnya.

Hari mensinyalir, perairan Bintan-Tanjungpinang mulai dijadikan tempat transit barang selundupan sejak dibukanya rute kapal ferry jurusan Singapura-Malaysia-Batam-Tanjungpinang dan Pekanbaru di Dompak.

"Ferry Batam-Punggur ke Tanjungpinang, sangat rawan penyelundupan barang-barang ilegal seperti handphone juga. Namun, kita tidak ada pos pengawasan di sana, sehingga akhirnya kita spot check barang-barang tersebut sebagian kita tarik ke pelabuhan internasional untuk di x ray," jelas Hari dilansir inilah.com.

Sampai berita ini diturunkan, BC belum memberikan informasi resmi seputar penangkapan tersebut. Alasannya, masih melakukan pemeriksaan secara mendalam. BC akan menggelar jumpa pers hari ini Kamis (25/7/2013) bersama wartawan di Kantor BC Tanjungpinang.

"Bawang merah berasal dari India dan Birma. Sedangkan bawang putihnya berasal dari Cina. Barang itu kita sita karena tak mengantongi sejumlah dokumen resmi kepabeanan," kata Hari.

Hari menceritakan, beberapa pekan terakhir ini pihaknya mengetatkan pengawasan disejumlah perairan di kawasan Tanjungpinang dan Bintan dengan menggunakan kapal patroli termasuk penjagaan di pelabuhan Roro di Tanjunguban, Bintan.

"Modusnya selama ini kan lewat Pelabuhan Roro Uban. Beberapa minggu ini kan kita ketatin pengawasan di Roro Uban. Hasilnya, kemarin kita dapat lori bawa bawang tanpa dokumen resmi. Nah, mungkin karena kita ketatin di Uban itu, mereka (penyelundup) lewat laut dan akhirnya tertangkap pula kapal yg bawa muatan ribuan ton barang tersebut," ungkap Hari.

"Dalam Kapal Cahaya Koream itu, mereka bawa dokumen PPFTZ 01, namun bawangnya tidak dimasukkan dalam dokumen. Sekarang barang tangkapan ribuan ton bawang ilegal itu kita amankan di gudang tangkapan kita di Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang," ujarnya.

Hari mensinyalir, perairan Bintan-Tanjungpinang mulai dijadikan tempat transit barang selundupan sejak dibukanya rute kapal ferry jurusan Singapura-Malaysia-Batam-Tanjungpinang dan Pekanbaru di Dompak.

"Ferry Batam-Punggur ke Tanjungpinang, sangat rawan penyelundupan barang-barang ilegal seperti handphone juga. Namun, kita tidak ada pos pengawasan di sana, sehingga akhirnya kita spot check barang-barang tersebut sebagian kita tarik ke pelabuhan internasional untuk di x ray," jelas Hari.

Sampai berita ini diturunkan, BC belum memberikan informasi resmi seputar penangkapan tersebut. Alasannya, masih melakukan pemeriksaan secara mendalam. BC akan menggelar jumpa pers Kamis (25/7) bersama wartawan di Kantor BC Tanjungpinang.
"Lebih jelasnya besok (hari ini) kita jumpa pers di kantor deh. Kita ungkap semuanya secara konkrit kepada kawan-kawan wartawan," ujar Hari. (rep02)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index