Wah, Posisi Dolar Tembus Rp10.103

 Wah, Posisi Dolar Tembus Rp10.103

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kian menunjukkan keperkasaannya. Bahkan dolar sempat diperdagangkan di Rp10.103 pada pukul 14.00 WIB, Senin (24/6).

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka pada level Rp 9.900-an pagi tadi. Kemudian sempat mencapai level terendahnya yakni di Rp 10.100 per dolar AS. Sementara Dolar AS di awal pekan ini kian perkasa diantara nilai tukar di kawasan Asia lainnya. Hal tersebut dipicu oleh keinginan bank sentral AS (The Fed) yang berencana menggelontorkan stimulus secara besar-besaran. Demikian dilansir detikfinance dari Reuters.

Gubernur Bank Sentral AS, Ben Bernanke mengatakan Federal Open Market Committee (FOMC) memperkirakan perekonomian AS akan cukup kuat setelah menghentikan program stimulusnya di pertengahan 2014.

Sehingga, sampai program stimulus dihentikan maka dolar AS akan terus membanjiri pasar. Namun, sampai dengan sore ini atau tepat pada pukul 16.00 WIB, nilai tukar rupiah berada di Rp 9.930 per dolar AS. Sementara itu IHSG juga terlihat melemah ke level 4.400-an.

Sementara, Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, dolar menekan beberapa mata uang di dunia karena kebijakan bank sentral AS yaitu The Fed. "Tak hanya rupiah, tapi pasar saham dan seluruh pasar uang. Pemerintah dengan BI (Bank Indonesia) telah melakukan langkah kombinasi juga telah berkoordinasi dengan FSSK (Forum Stabilitas Sektor Keuangan). Tapi memang tekanan terhadap rupiah masih akan terjadi. Jadi jangan terlalu panik dengan rupiah yang melemah," jelas Chatib dilansir detikfinance di Jakarta, Senin (24/6).

Menurut Chatib, BI akan melakukan intervensi di pasar valas untuk menahan laju pelemahan rupiah. Masyarakat, kata Chatib, jangan berharap tiba-tiba rupiah akan menguat. Ini karena fenomena global yang terjadi saat ini.

Tapi dulu pemerintah berjanji apabila harga BBM subsidi naik, maka rupiah akan menguat? Chatib menjawab, tekanan rupiah sekarang lebih karena kebijakan bank sentral AS. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index