Tahun Ini, Proyek Jembatan Sungai Raya Tak Dianggarkan

 Tahun Ini, Proyek Jembatan Sungai Raya Tak Dianggarkan
BENGKALIS - Angota Komisi II yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Bengkalis, Riau, Purboyo mengaku kecewa menyusul tidak masuknya anggaran pembangunan jembatan Sungai Raya, Desa Sukamaju (pemekaran dari Desa Teluk Pambang, Kecamatan Bantan) tahun ini.
 
Padahal proyek jembatan ini sangat vital, karena saban hari ada ratusan orang yang melintas, mulai dari anak SD-SMA begitu juga masyarakat dari beberapa desa. "Karena kondisinya memprihatinkan, banyak kayu-kayu yang lapuk dan patah, maka saya usulkan untuk dibangun tahun ini. Sayangnya tidak masuk,” papar pria yang akrab disapa Bengka ini, Selasa (9/9).
 
Usulan pembangunan jembatan lewat komisi II diteruskan ke Banggar DPRD Bengkalis. Oleh Banggar usulan tersebut dikembalikan untuk dilakukan beberapa perbaikan, seterusnya kembali disampaikan ke Banggar untuk dibahas bersama dengan TPAD.
 
“Saya memang bukan anggota Banggar, tapi saat pembahasan itu atas izin ketua saya hadir. Saya sampaikan pentingnya dibangun jembatan ini sekaligus saya ingin memastikan usulan ini benar-benar diakomodir,” jelas Bengka.
 
Ditambahkan, keseriusan dirinya memperjuangkan pembangunan jembatan tersebut, karena dari delapan Kecamatan, hanya Kecamatan Bantan yang tidak ada usulan pembangunan jembatan. ''Usulan saya disetujui, pembangunannya dilakukan bertahap.  Tahun 2014 dianggarkan Rp2 miliar, untuk pangkal dan hujung jembatan, sisanya dianggarkan tahun 2015,'' sebut Bengka.
 
Masih menurut Bengka, atas usulan tersebut beberapa kali konsultan perencana turun ke lokasi melakukan pengukuran dan hal-hal lain sebagai penunjang dibangunnya jembatan tersebut. Sayangnya, ketika aggaran sudah disahkan dirinya tidak melihat tanda-tanda proyek jembatan tersebut dikerjakan.
 
“Saya juga heran kok pekerjaannya tidak dimulai, padahal sekarang sudah masuk September. Karena penasaran, tadi saya cek ke Bappeda dan PU, ternyata proyek jembatan Sungai Raya desa Sukamaju Kecamatan Bantan tidak dianggarkan, ini yang membuat saya kesal,” geram Bengka.
 
Selain 500 KK yang tinggal di seputaran Sungai Raya atau disekitar jembatan tersebut, selama ini ratusan masyarakat dari sejumlah desa tetangga juga memanfaatkan jembatan ini, terutama anak-anak sekolah.
 
''Terus terang saya kesal karena saat ini kondisi jembatan tidak bisa lagi dilewati dengan kendaraan roda empat, kasihan masyarakat,'' tutupnya. (rep05/mcr)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index