Isu Asusila Gubernur Riau Disebut Dipolitisasi

Rabu, 10 September 2014 | 02:40:00 WIB
Pekanbaru - Anggota Dewan Perwakian Rakyat Daerah Riau mengaku gusar dengan pemberitaan media nasional mengenai tuduhan isu asusila Gubernur Riau Annas Maamun. Dewan menilai isu itu syarat dengan kepentingan golongan. Di hadapan mahasiswa Riau yang menuntut sikap Dewan, legislator dari Partai Golongan Karya ini terkesan membela sang gubernur.
 
“Harus melalui kajian terlebih dulu menyikapi persoalan ini,” ujar Ketua DPRD Riau Suparman, Selasa, 9 September 2014.
 
Sejak isu asusila ini berkembang, dia mengaku sudah bertanya langsung kepada Annas. Dia mengklaim persoalan tersebut syarat dengan kepentingan.
 
Dari penelusuran Suparman, sang pelapor, WW, dulu merupakan anggota tim ahli masa Gubernur Rusli Zainal. WW disebut memiliki banyak program dan yayasan pendidikan yang selama ini mendapat bantuan miliaran rupiah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Namun, sejak pemerintahan Annas, segala bantuan terkait dengan program pendidikan bahasa Inggris-nya ditiadakan. “Kini tak ada lagi bantuan untuk dia,” ujarnya.
 
Suparman menuding isu asusila merupakan skenario yang dibangun sendiri oleh WW untuk menyerang Annas lantaran menghapus segala anggaran program pelatihannya.
 
Hal serupa diungkapkan legislator dari Golkar lainnya, Supryati. Ia pun mengaku sudah bertanya ihwal kejadian itu pada Annas. Ia menuding WW pernah meminta uang kepada Annas hingga Rp 4 miliar, tapi tidak ditanggapi sang gubernur. “Ingat budaya tunjuk ajar Melayu kita. Jangan sampai Riau ini hancur,” tuturnya sambil menangis. (rep01/tco)

Terkini