BENGKALIS - Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh mengaku, rendahnya laporan realisasi pekerjaan fisik selalu terjadi karena Satuan Kerja (satker) menghitung berdasarkan
bobot pekerjaan yang selesai. Padahal, penghitungan harus dilakukan hingga unit terkecil, termasuk material di lapangan yang perlu dituntaskan.
“Saya lihat laporan yang sampai ke saya seperti itu, hanya pada pekerjaan yang sudah selesai. Sementara pekerjaan yang belum selesai dan materialnya sudah didatangkan,
Satker terkait tidak berani menghitung. Ini kan salah, karena sekecil apapun progres suatu pekerjaan tetap harus dihitung walau baru sekedar tumpukan material,” ujar
Herliyan Saleh kepada wartawan belum lama ini.
Pernyataan tersebut disampaikan Herliyan terkait dengan rendahnya laporan pekerjaan fisik sementara fakta di lapangan, seluruh rekanan saat ini sedang bekerja mengejar
target yang telah ditetapkan. Berdasarkan fakta tersebut, makanya dirinya optimis realisasi fisik atau kegiatan pada tahun 2013 ini jauh lebih baik dari tahun
sebelumnya.
“Saya sudah keliling kemana-mana, sebagian besar rekanan sudah bekerja. Bahkan ada yang lembur. Memang ada beberapa pekerjaan yang belum dimulai, misalnya proyek
multiyears yang sedang dalam proses administrasi,” ujar Herliyan.
Herliyan mengakui kalau proses tender pada tahun 2013 ini masih terlambat bila dibandingkan dengan perencanaan yang seharusnya. Namun, masih lebih baik bila
dibandingkan dengan proses tender pada tahun 2012. Banyak hal yang membuat keterlambatan proses tender tersebut namun dirinya yakin akan semakin baik pada masa-masa
mendatang.
Satu hal yang penting menurut Herliyan adalah, seluruh jajaran pegawai negeri sipil hendaknya merubah watak atau perilaku. Perilaku seperti bekerja santai pada awal
tahun dan baru tunggang langgang ketika akhir tahun merupakan sesuatu yang harus diubah. “Seperti berulang kali saya sampaikan, ibarat banjir air dah sampai di hidung
baru sibuk cari selamat. Mau santai macam mana pun yang namanya pekerajaan ya harus diselesaikan. Jadi mengapa harus ditunda-tunda,” ujar Herliyan.
Sebelumnya, Ketua DPRD Bengkalis Jamal Abdillah mengkritisi rendahnya capaian fisik kegiatan tahun 2013 yang hingga memasuki triwula keempat baru sekitar 30 persen.
“Saya dapat informasi bahwa untuk kegiatan proyek fisik yang baru memulai pekerjaan belum mencapai 50 persen. Demikian juga halnya dengan penyerapan anggaran di
seluruh SKPD untuk kegiatan rutin diluar gaji pegawai masih sangat minim. Melihat kondisi ini kita cukup kecewa, dan meminta bupati bersama jajarannya mengoptimalkan
penggunaan APBD, sehinga sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) dapat ditekan,” ujar Jamal.
Dirinya juga menyebutkan, beberapa faktor yang membuat rendahnya serapan APBD antara lain, proses pelelangan di Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang molor. Faktor ini
selain disebabkan pelaksanaan lelang yang berjalan memakan waktu agak lama, juga keterlambatan SKPD menyerahkan dokumen lelang ke ULP, sehingga dampaknya adalah
keterlambatan pekerjaan di lapangan. (rep10)