Hasil survei Pusat Data Bersatu (PDB) menyebutkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) punya banyak fans dari kalangan perempuan. Dari 29,6 persen elektabilitas Jokowi, sebesar 16,1 persen disumbangkan dari perempuan, sedangkan laki-laki hanya 13,5 persen.

Mengapa Jokowi lebih banyak disukai oleh perempuan? Apakah karena kinerja Jokowi sebagai gubernur atau karena Jokowi ganteng?

Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan, penilaian ganteng atau tidaknya seseorang sangat relatif. Dia berpendapat, ketampanan seorang Jokowi diimplementasikan dalam sebuah kinerja yang baik dan positif.

"Ganteng itu betul-betul relatif ya. Saya gembira jika saat ini ganteng diterjemahkan dan direalisasikan dengan kinerja, bukan lagi dikaitkan dengan kemacoan fisik," jelas Eva dalam pesan singkat, Kamis (18/7).

Menurut dia, Jokowi adalah sosok rendah hati dan dekat dengan rayat. Hal tersebut yang menurut Eva justru dapat memikat hati para kaum hawa untuk memilih Jokowi sebagai pemimpin masa depan.

"Sebagaimana kita ketahui, personaliti Pak Jokowi yang rendah hati, merakyat, action oriented dari pada banyak bicara, sederhana tampaknya bisa mengambil hati para ibu," imbuhnya.

Yang lebih mengagumkan lagi, lanjut dia, Jokowi tidak pernah mencalonkan diri sebagai presiden di 2014. Namun, para perempuan tersebut yang mendesak Jokowi untuk maju di Pemilu 2014.

Berdasarkan hasil survei PDB dengan tema 'Indonesia Mencari Pemimpin', elektabilitas Jokowi sebesar 29,6 persen terbanyak disumbangkan dari perempuan sebesar 16,1 persen, sedangkan laki-laki hanya 13,5 persen. Hal itu berbeda dengan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, di mana elektabilitas terbanyak disumbangkan laki-laki dengan 12,1 persen, sedangkan perempuan 7,8 persen.

"Hasil yang didapat Jokowi juga sama dengan Megawati di mana dia banyak didukung kaum perempuan dengan 7,3 persen dan laki-laki 5,8 persen," kata Chairman PDB, Didik J Rachbini, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (17/7). (rep05)