Inspirasi William Ding, Mantan Pegawai 'PNS' yang Kini Berharta Rp488 Triliun

Inspirasi William Ding, Mantan Pegawai 'PNS' yang Kini Berharta Rp488 Triliun
William Ding menjadi orang terkaya China dengan harta Rp488 triliun. Mantan 'PNS' yang memilih bikin gim online dan beternak babi organik.

Jakarta - Bagi mereka yang anti menjadi pegawai negeri, mungkin jalan hidup William Ding ini bisa menjadi inspirasi. Saat banyak orang ingin bekerja di instansi pemerintahan, bahkan rajin ikut seleksi CPNS, William Ding justru memilih keluar sebagai abdi negara dan membangun bisnis sendiri. Pilihan William Ding yang kini telah dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya di China ini, akhirnya berbuah manis. Ding sukses besar di bisnisnya. Kekayaannya melejit dan membuatnya jadi crazy rich.

Berdasarkan data Forbes, total harta Ding kini tembus US$29,6 miliar atau Rp488 triliun (kurs Rp16.486 per dolar AS). Ia menjadi orang terkaya ke-5 di China pada 2023, serta terkaya ke-46 dunia pada 2024 versi Forbes.

Ding merupakan pendiri NeatEase, sebuah operator gim online raksasa yang berbasis di China. Mayoritas kekayaan Ding berasal dari 45 persen sahamnya di perusahaan tersebut. NetEase berstatus perusahaan publik atau terbuka.

Selain 'jualan' gim online, NetEase juga menawarkan berbagai layanan termasuk aplikasi musik, portal email dan kamus online.

Ia terlahir dengan nama William Lei Ding pada 1 Oktober 1971 di Ningbo, Zhejiang, China. Ia anak seorang insinyur yang bekerja di lembaga penelitian negara.

Ketertarikan Ding pada gadget elektronik sudah tampak sejak ia belia. Di sekolah menengah, Ding berhasil merakit radio enam tabung.

Tak heran Ding memilih kuliah yang memang sesuai minatnya. Ia mengenyam pendidikan tinggi di University of Electronic Science and Technology of China. Di sana ia mengambil pendidikan sarjana teknologi komunikasi.

Setelah lulus, Ding sempat bekerja sebagai 'PNS' kampung halamannya di Ningbo. Ia bertugas di Kementerian Luar Negeri di Ningbo sebagai teknisi.

Pekerjaan itu hanya bertahan dua tahun lantaran Ding memutuskan banting setir ke perusahaan swasta. Ding memutuskan pindah ke Guangzhou, Guangdong. Kali ini ia bekerja untuk perusahaan perangkat lunak yang berbasis di Amerika Serikat, Sybase.

Pada Juni 1997, ia membangun bisnis sendiri, NetEase, bersama dua temannya. Modalnya US$60 ribu atau sekitar Rp989 juta. Ding menjabat CEO.

Saat pertama kali didirkan, sebenarnya NetEase bukan memproduksi gim online. Perusahaan ini merupakan penyedia layanan hosting. NetEase menawarkan layanan email gratis pertama di Tiongkok.

Rupanya bisnis NetEase tokcer hingga memutuskan melantai di bursa Nasdaq pada 2000. Sebuah keputusan brilian karena harga Ding melesat usai perusahaannya go public.

Namun, NetEase terjerat skandal setahun kemudian. Ini terkait laporan keuangan perusahaan. Akhirnya, saham NetEase pun ditangguhkan sekitar empat bulan sebagai hukuman dari regulator bursa.

Gara-gara skandal itu, reputasi Ding maupun NetEase 'tercemar'. Sembari meraih kembali kepercayaan investor, Ding mulai melirik bisnis lain. Yang terlihat sebagai peluang kali itu gim online yang memang tengah tren.

Sebab, internet sedang hype di seluruh dunia sehingga industi gim online pun mulai digemari. NetEase menggelontorkan modal gede-gedean untuk mengembangkan lini bisnis barunya.

Lagi-lagi tokcer. Dalam waktu singkat, produk-produk gim NetEease laris manus di pasaran. Ding pun menjelma menjadi crazy anyar di China dan dunia.

Bahkan pada 2003, ia menjadi orang terkaya China dengan harta saat itu US$2,9 miliar.

Ada satu gim yang menjadi tonggak sejarah kejayaan Ding dan NetEase. Gim itu Fantasy Westward Journey, yang terinpirasi dari novel abad ke-16, Journey to the West.

Gim itu dirilis pada 2015 untuk versi ponsel. Di awal rilis, Fantasy Westward Journey langsung mencuri perhatian gamers. Gim ini diunggah 310 juta orang.

Dalam setahun saja, gim ini menyumbang US$800 juta atau setara Rp13 miliar, itu pun baru dari pasar China saja.

Gim populer lain produksi NetEase antara lain World of Warcraft dan StarCraft.

NetEase juga menjajal bisnis komik dengan menyediakan platform bagi para komikus pada 2015. Pencipta maupun penggunanya tak cuma dari China, tetapi berbagai negara.

Lalu pada 2017, NetEase berhasil mendapat kepercayaan dari Marvel Comics dengan memperoleh hak penerbitan komik Captain Amerika, Iron Man dan lainnya. Sayang, Ding menjual unit bisnis ke Bilibili, perusahaan penyedia streaming anime Bilibili.

Pada 2011, Ding mengalihkan fokus dari bisnis internet. Ia membuka peternakan babi organik. Tujuannya menghadirkan pangan yang sehat dan aman di tengah isu keamanan pangan. **

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index