Keok di Banyak Pilkada, Suara Demokrat Terancam Anjlok

Keok di Banyak Pilkada, Suara Demokrat Terancam Anjlok

JAKARTA - Pengamat politik Lingkaran Survey Indonesia, Adjie Alfaraby mengatakan kekalahan Partai Demokrat di sejumlah pemilihan kepala daerah (Pilkada) akan mempengaruhi hasil suara mereka di pemilu 2014. Strategi presidential threshold pun dipertahankan hingga 20 persen.

Kekalahan Demokrat di pilkada Jakarta, Sumatra Utara, Jawa Barat, dan Jawa Tengah bisa diartikan sebagai hilangnya lumbung suara partai. "Hasil pilkada akan mempengaruhi suara Demokrat,” kata Adjie,beberapa saat lalu.

Adjie menjelaskan, hasil pilkada berperan penting terhadap peningkatan elektabilitas suara sebuah partai politik. Karena kepala daerah berpengaruh besar terhadap mobilisasi suara saat pemilu.

Singkat kata, partai yang banyak berhasil memenangkan pilkada akan lebih mudah memenangkan pemilu. "Tradisi di Indonesia kepala daerah adalah kepanjangan tangan kepentingan partai," ujarnya.

Demokrat bersikukuh mempertahankan angka presidential threshold lantaran mereka percaya masih bisa memanfaatkan instrumen kekuasaan sebagai magnet elektoral jelang pemilu 2014.

Adjie menyontohkan, program sosial pemerintah yang biasanya banyak digelontorkan jelang akhir pemerintahan. Menurutnya program-program sosial itu bisa dimanfaatkan Demokrat sebagai alat pencitraan partai. "Bantuan BLT misalnya masih bisa dikelola Demokrat," ujarnya.

Terkait kalahnya diberbagai tempat Pilkada, Fraksi Partai Demokrat bersikukuh mempertahankan angka 20 persen presidential threshold  di Rancangan Undang-Undang Pemilihan Presiden (RUU Pilpres).

Kekalahan dalam sejumlah Pemilukada tidak menggoda mereka menurunkan presidential threshold. “Demokrat tidak pernah mementingkan kepentingan sesaat,” kata Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf.

Bagi Demokrat RUU Pilpres sekarang masih relevan untuk dipertahankan. Nurhayati mengatakan, kekalahan di Pemilukada belum tentu menjadi kartu mati bagi Demokrat di pemilu legislatif dan pemilu presiden mendatang.

Dia percaya, Partai Demokrat akan kembali mendapat kepercayaan publik. “Kami akan terus berusaha bisa mencapai threshold,” ujarnya.

Nurhayati mengatakan, penurunan elektabilitas merupakan hal wajar. Pada 2008, misal Nurhayati, tren elektabilitas partai yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono  sempat menurun. Namun hal itu berhasil di atasi saat Pemilu 2009. Demokrat berhasil menjadi partai pemenang pemilu.

Nurhayati percaya kemenangan di 2009 akan kembali terulang di 2014. “Insya Allah elektabilitas kita akan kembali meningkat,” katanya. (rep05)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index