Jakarta-Ratu Atut Chosyiah harus menjalani masa pengenalan tahanan di Pondok Bambu bersama sejumlah tahanan. Gubernur Banten ini berada di tahanan berpenghuni 15 orang. “Ada satu toilet di dalam sel,” kata Kepala Humas Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, Akbar Hadi, Jumat, 20 Desember 2013.

 

Atut menempati kamar Paviliun Cendara (C13), Kamar Mapenaling yang semestinya berisi hanya 10 orang saja. Paviliun Cendana, Kamar Mapenaling itu berukuran 4 kali 6 meter. Selanjutnya Atut akan menjalani masa pengenalan lingkungan dengan tahana-tahanan lainnya. 

 

Ratu Atut Chosyiah menjadi tahanan Komisi Pemberantsan Korupsi dalam statusnya sebagai tersangka suap kasus sengketa pemilihan kepala daerah, dan juga tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat kesehatan Pemerintah Provinsi Banten.

 

Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi Sapto Prabowo mengakui adanya kekhawatiran Atut Chosiyah Chasan akan mempengaruhi para saksi, menghilangkan barang bukti, dan melarikan diri. Itulah sebabnya, KPK langsung menahannya. "Semua itu adalah alasan subjektif penyidik," kata Johan di gedung kantornya, Jumat, 20 Desember 2013. (rep05)