Puan: Kader PDIP main mata dengan parpol lain dipecat

Puan: Kader PDIP main mata dengan parpol lain dipecat
net
Ketua Badan Pemenangan (BP) Pemilu DPP PDIP, Puan Maharani mengancam akan memecat kader partainya jika terbukti main mata dengan partai lain saat Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 mendatang.
 
Pernyataan tersebut disampaikan Puan Maharani saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Strategi Pemenangan dan Pelantikan BP Pemilu DPD PDI-Perjuangan (PDIP) Jawa Tengah, di The Sunan Hotel Solo, Minggu (24/11).
 
"Kita akan pecat kader yang mencoba main mata. Meskipun mereka menang dalam pileg. Mereka tidak akan kita rekomendasikan untuk dilantik, Bahkan akan kita lakukan PAW (Pergantian Antar Waktu) ke KPU (Komisi Pemilihan Umum)," ujarnya.
 
Puan menegaskan main mata yang dilakukan para caleg bisa menjatuhkan harkat dan martabat partai. Sehingga, lebih baiknya untuk memperoleh suara terbanyak dalam Pileg 2014 dilakukan secara bersama dalam satu keluarga partai.
 
"Main mata ini berarti, caleg DPR RI maupun DPRD Kota/Kabupaten dari PDI-P menggandeng Caleg DPR Propinsi atau DPR RI dari Parpol lain dengan berbagai dalih. Seperti hubungan kekerabatan, dukungan dana dan sebagainya. Sebaliknya, ketika mereka diajak untuk bekerjasama dengan Caleg dari PDIP sendiri, justru jual mahal," katanya.
 
PDIP lanjut Puan, telah melakukan pemantauan dengan melakukan survei ke Dapil (Daerah Pemilihan) untuk mengetahui sikap para Caleg dan kepala daerah Jateng menjelang Pileg 2014. Hasilnya ada sejumlah Caleg yang main mata ke partai lain.
 
"Saya mewanti-wanti semua kader, jangan menduakan partai menjelang Pileg 2014. Saya minta kepada seluruh kader untuk saling bekerjasama untuk memenangkan Pileg 2014 dengan meningkatkan konsolidasi partai," katanya lagi.
 
Untuk perolehan suara, menurut Puan, berkaca pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) beberapa waktu lalu dengan kemenangan mutlak, Jateng akan mampu mendulang suara terbesar dengan target 27,02 persen. Sehingga dalam Pilpres tahun depan bisa berkontribusi sebesar 30 persen. dilansir merdeka.com. (rep10)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index