Jakarta-Hidup dengan harta berlimpah dari hasil dugaan korupsi, membuat Irjen Djoko Susilo sangat konsumtif. Untuk membeli keris saja, mantan Kakorlantas Polri itu harus mengeluarkan duit Rp 1,6 miliar.

Indrajaya Februardi, orang yang merawat beberapa keris Djoko mengatakan, mantan Gubernur Akademi Kepolisian itu membeli beberapa keris dengan ditukar sebuah rumah mewah.

"Rumah itu di Pesona Khayangan, Depok, Jawa Barat. Harganya sekitar Rp 1,6 miliar Pak," ujar Indra dengan dialek Jawa kental dalam persidangan di Pengadilan Tipikor beberapa waktu lalu.


Harga miliaran dengan kesaktian keris bagi Djoko barangkali merupakan hal yang sebanding. Namun, jika melihat inflasi yang tinggi pasca-kenaikan harga BBM belakangan ini, membayangkan membeli keris dengan harga miliaran adalah sangat disayangkan. Terlebih di saat harga sejumlah bahan pokok sedang selangit.

Kenaikan harga paling drastis adalah cabe rawit merah yang kini berkisar Rp 80.000/kg, dari harga sebelumnya Rp 25.000/kg. Jika dibelikan cabai rawit merah sekarang, keris Djoko bisa ditukar dengan 20.000 kg buah pedas itu. Jumlah yang cukup untuk keperluan memasak rumah tangga satu desa dalam sepekan.

Soal kenaikan harga cabe, warga Bekasi Anita Puspita (26) mengatakan, mengatakan hal itu sudah tak wajar. Dia mengaku, jika membeli cabe di warung eceran, harganya mencapai Rp 8.000. Itupun hanya mendapatkan tujuh buah cabe dengan ukuran variatif.

"Sementara tidak konsumsi cabe rawit merah dulu. Ini beli yang terakhir, sama aja beli satu biji harganya Rp 1.000. Mending belanja cabe rawit hijau aja, harganya masih murah meski agak naik sedikit," ungkapnya.

Jika Djoko belum terjerat korupsi dan masih memiliki keris itu, sepertinya dia pun enggan membelikan benda yang membuatnya gagah di ranjang itu dengan 20.000 kg cabai rawit merah. Mana mungkin sebuah keperkasaan ditukar dengan cabai rawit yang semua tahu itu kecil. (rep05)