KLATEN - Nasib tradis dialami remaja putri berinisial Vi (14). Warga Kecamatan Jatianom ini harus mengalami perlakuan bejat tiga orang pria beberapa waktu yang lalu.

 

Ia dicekoki minuman keras kemudian disetubuhi secara bergilir oleh para pelaku. Tak terima dengan perlakukan tersebut, orang tua Vi, kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada polisi.

"Saya tidak terima anak saya diperlakukan seperti itu. Saya minta keadilan," jelas pria yang enggan disebutkan namanya ini, seperti dilansir Tribunnews.com, Sabtu (6/7/2013).

 

Ia sendiri baru mengetahui peristiwa tragis itu setelah anaknya bercerita. Berdasarkan penuturan anaknya, diketahui bahwa peristiwa itu bermula ketika anaknya menerima pesan singkat dari Si (15), salah satu pelaku perkosaan. Pelaku yang masih berstatus pelajar ini mengajak korban untuk bertemu di sebuah toko di Kecamatan Jatianom. Lantaran sudah kenal, korban pun tak curiga dengan ajakan tersebut.

 

Setelah bertemu, korban diajak SI untuk berkeliling mengendarai sepeda motor. Kemudian SI menghentikan kendaraannya di kawasan persawahan di Desa Sorogate, Kecamatan Tulung, dan di lokasi itu sudah ada dua orang pria tak dikenal korban yang menunggu kedatangan mereka. Korban kemudian dipaksa untuk minum miras. Korban menuruti keinginan mereka karena takut.

 

Setelah korban teler, ketiga pria tersebut menyetubuhi korban secara bergiliran. Usia melakukan perbuatan bejat mereka, korban diantar SI pulang ke rumahnya dan mengancam agar korban tak menceritakan kejadian tersebut kepada siapapun.

 

Usai kejadian malam itu, perilaku korban berubah tidak seperti biasa, karena korban jadi pendiam dan sering mengurung diri dalam kamar. Hal itu dicurugai orang tua korban, dan akhirnya mendapatkan pengakuan korban yang mengagetkan. Orang tua korban kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi.

 

Polisi yang menerima laporan itu, segera akan menindaklanuti kasus tersebut. Sementara identitas para pelaku sudah diketahui dan dalam pengejaran. (rep03)