Artis Thailand Ramai-ramai Ikut Serukan All Eyes on Rafah: Dari Nanon hingga Tontawan

Artis Thailand Ramai-ramai Ikut Serukan All Eyes on Rafah: Dari Nanon hingga Tontawan
Beberapa aktor dan penyanyi Thailand, seperti Nanon Korapat, Dew Jirawat, hina Gemini Norawit ikut mendukung Palestina dengan mengunggah gambar AI-generated bertuliskan All Eyes on Rafah.

Jakarta - Bukan hanya artis dunia di Holliwood, para artis Thailand turut menyuarakan dukungan terhadap Gaza, Palestina yang kini masih digempur Israel. Mereka menggunakan media sosial yang memiliki jutaan pengikut untuk menyerukan "All Eyes on Rafah."

Beberapa aktor dan penyanyi Thailand ikut mengunggah gambar AI-generated bertuliskan All Eyes on Rafah menyatakan dukungannya kepada kawasan yang menjadi target operasi militer Israel tersebut.

Para artis dan penyanyi tersebut diantaranya Nanon Korapat, Dew Jirawat, Gemini Norawit, PP Naravit, Neo Trai, Satang Kittiphop, Louis Thanawin, Pod Suphakorn, Aston Luengvoraphan, Title Kirati, hingga Jimmy Jitaraphol,

Ada pula yang mengunggah template lain dan tetap menyoroti "All Eyes on Rafah." Template itu berisikan informasi situasi di Rafah, seperti Israel yang tetap menyerang meski Mahkamah Internasional menginstruksikan mereka berhenti.

Template tersebut disebarkan sederet aktor, seperti Force Jiratchapong, Foei Patara, hingga Chokun Puttipong. Pluem Pongpisal mengunggah foto yang juga viral dan menunjukkan para korban serangan di Rafah.

Para aktris, seperti Tontawan Tantivejakul juga menggunakan menunjukkan dukungannya dengan mengunggah ulang pemberitaan tentang Gaza, termasuk lembaga-lembaga kemanusiaan yang menyalurkan bantuan ke Gaza.

Jane Ramida, Janhae Ployshompoo, Namtan Tipnaree, hingga Bimbeam Praekwan juga mengunggah poster All Eyes on Rafa di Instagram Story mereka.

Patricia Tanchanok turut aktif menyuarakan dukungannya. Selain mengunggah poster "All Eyes on Rafah," ia juga kerap mengunggah ulang perkembangan situasi di Palestina.

Para artis Thailand itu bergabung dengan begitu banyak artis Barat dan global lainnya mengecam serangan berkelanjutan Israel di Gaza, Palestina hingga kini.

Pada akhir pekan lalu, Israel menggempur habis-habisan Rafah. Israel berdalih itu "tak disengaja" karena semula menargetkan kompleks pejabat Hamas.

Namun serangan udara itu justru membakar tenda-tenda pengungsian di Rafah, dan menyebabkan ribuan pengungsi harus kehilangan tempat untuk bernaung. Imbas serangan Israel, lebih dari 50 orang tewas.

Tak lama setelah itu, Israel mengumumkan menguasai Koridor Philadelphi sepanjang 14 km di perbatasan Gaza-Mesir. Pasukan Zionis menuduh koridor itu digunakan Hamas untuk menyelundupkan senjata.

Israel melancarkan agresi besar-besaran ke Gaza sejak Oktober 2023. Selama operasi, lebih dari 36.000 warga di Palestina meninggal.**

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index