Riaudaily.com - Bagi orang tua, kesehatan dan perkembangan anak menjadi perhatian nomor satu. Setiap orang tua berharap anaknya bisa selalu sehat, bahagia, dan percaya diri. Namun meskipun sudah berupaya sebaik-baiknya sebagai orang tua, anak tetap akan menghadapi pasang surut.
Peristiwa besar dalam hidup, seperti kematian dalam keluarga, perceraian, atau pandemi, dapat berdampak pada harga diri anak dengan mengganggu rutinitas dan ritual sehari-hari. Interupsi-interupsi ini dapat mengguncang rasa aman anak-anak dan landasan emosional harga diri mereka.
Para psikolog anak menyebut, harga diri yang tinggi dikaitkan dengan kepercayaan seseorang terhadap nilai dan kemampuannya sendiri. Memiliki harga diri yang positif dapat menginspirasi harga diri dan kepercayaan diri yang tinggi. Hal ini juga akan memberikan bahan bakar untuk mencari tantangan, mengatasi kesulitan, mengembangkan hubungan positif dengan teman sebaya, dan menjaga diri sendiri dengan baik.
Pada akhirnya, harga diri yang tinggi membuat anak-anak dan remaja menghargai siapa diri mereka dan berusaha menjadi diri mereka yang terbaik.
Di sisi lain, harga diri yang rendah dapat melemahkan kepercayaan anak terhadap dirinya sendiri dan menurunkan motivasi. Anak-anak dengan harga diri rendah mungkin kurang tertarik untuk berinvestasi dalam tugas sekolah, kegiatan ekstrakurikuler, dan minat lainnya.
Hal ini juga dapat membuat anak-anak menarik diri dari pergaulan dan mengembangkan cara-cara yang tidak sehat dalam menghadapi masalah, sehingga menempatkan mereka pada risiko kecemasan dan depresi.
Namun orang tua dapat membantu anak-anak dari segala usia menumbuhkan rasa berharga yang positif. Dan ketika hal tersebut mulai menurun, orang tua dapat membantu anak-anak memperbaiki arah.
Langkah pertama adalah memperhatikan tanda-tanda rendahnya harga diri. Setiap anak akan mengalami tantangan dan kemunduran. Jadi, bagaimana Anda bisa tahu ketika sesuatu yang lebih mendalam sedang terjadi atau jika perasaan diri mereka terguncang?
Melansir parents.com, tanda-tanda berikut ini harus menjadi perhatian orang tua guna mewaspadai rendahnya harga diri anak:
1. Keluhan fisik yang semakin meningkat dan terus-menerus terutama sakit kepala dan sakit perut bersama dengan ekspresi umum berupa perasaan tidak enak.
2. Perubahan rutinitas dasar sehari-hari, termasuk tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit dan makan terlalu banyak atau terlalu sedikit, terutama pada hari-hari sekolah.
3. Bertingkah seperti mudah tersinggung, meledak-ledak, menantang atau menarik diri seperti tidak tanggap, dan tidak banyak bicara.
4. Ekspresi frustasi dan kebosanan
5. Meningkatnya negativitas tentang diri mereka sendiri atau kecemasan tentang kemampuan mereka.
Itulah 5 tanda yang mengindikasikan anak sedang memiliki harga diri rendah dan harus diwaspadai oleh orang tua! Semoga bermanfaat. *