Mahasiswa UIN Siap Demo Lagi Terkait UKT Naik Lebih dari 50 Persen

Mahasiswa UIN Siap Demo Lagi Terkait UKT Naik Lebih dari 50 Persen
ilustrasi

Jakarta - Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, bertekad akan kembali turun ke jalan untuk melakukan demo terkait kenaikan UKT hingga 50 persen. Dem susulan tersebut sebagai tanggapan atas unjuk rasa sebelumnya yang dinilai tak direspons kampus.

Najib Jayakarta, selaku Koordinator Aliansi Mahasiswa Menggugat, mengatakan demo lanjutan pasti dilakukan untuk menindaklanjuti respon dari rektorat. Kendati demikian, Najib tak mengungkapkan secara detail waktu aksi protes itu digelar. Aksi mendatang disebut menjadi lanjutan demo yang pernah mereka gelar.

"Kami pasti akan menggelar aksi lanjutan untuk menuntut kenaikan UKT itu," kata Najib dalam diskusi Polemik Trijaya secara daring, Sabtu (18/5).

Najib menilai birokrat kampus dan pemerintah menjadi biang kerok dari kenaikan UKT di sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN). "Kalau bilang biang kerok pastinya ya birokrat kampus dan pemerintah. Karena bidang pendidikan yang sangat penting ini malah dinomorduakan," tutur Najib.

Polemik kenaikan harga UKT terjadi di berbagai kampus, contoh lainnya di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa karena uang kuliah naik hingga lima kali lipat.

Kasus lainnya terjadi di Universitas Negeri Riau. Di tempat ini, sang rektor bahkan melaporkan mahasiswa yang berunjuk rasa ke polisi.

Namun, Plt Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Tjitjik Sri Tjahjandarie membantah saat ini ada kenaikan UKT. Menurutnya, bukan UKT yang naik, tetapi kelompok UKT-nya yang bertambah. "Ini sebenarnya secara prinsip bukan kenaikan UKT. Tetapi penambahan kelompok UKT," kata Tjitjik.

Komisi X DPR akan membentuk Panitia Kerja (Panja) untuk membahas masalah biaya pendidikan UKT di perguruan tinggi yang mengalami kenaikan belakangan ini.
Wakil Ketua Komisi X Dede Yusuf menyatakan Panja itu berfungsi untuk mengetahui apa yang jadi alasan biaya pendidikan kerap naik.

"DPR juga langsung membuat Panja biaya pendidikan. Karena kita juga ingin tahu sebenarnya pembiayaan pendidikan itu seberapa dan kenapa harus menaik," kata Dede di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (16/5) lalu.**

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index