Musim Hujan, Ribuan Rumah Terendam di Riau

Selasa, 10 Desember 2013 | 09:21:00 WIB
PEKANBARU - Ribuan rumah terendam akibat banjir yang menerjang beberapa kabupaten/kota di Provinsi Riau, seperti Kota Pekanbaru, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Siak, Rokan Hulu (Rohul) dan Indragiri Hulu (Inhu).
 
Sementara di Kampar, warga yang mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing karena banjir sudah surut.
 
Korban terbanyak di Rohil. Tercatat 2.563 unit rumah di Kecamatan Bangko terendam. Kondisi yang sama juga menimpa puluhan rumah di Desa Aur Cina, Kecamatan Batang Cenaku (Inhu). Sementara sekitar 300 unit rumah di Rohul dan Pekanbaru juga merendam ratusan rumah.
 
Banjir di Pekanbaru akibat meluapnya air Sungai Siak dan juga tingginya intensitas hujan dua pekan terakhir. Kondisi ini diperparah dengan buruknya drainase di Kota Bertuah.
 
Terdata 173 rumah terendam di Kecamatan Rumbai, 118 unit di Rumbai Pesisir, belasan rumah di Tenayanraya. Ini belum ditambah ratusan rumah di Kecamatan Tampan yang terendam setelah hujan lebat. Meski genangan air terjadi hanya beberapa jam, namun ini sudah dua kali terjadi setelah hujan lebat yakni Jumat (6/12) dan Ahad (8/12) kemarin.
 
Kepala Seksi Bansos Dinas Sosial Pekanbaru, Firdaus mengungkapkan, rumah yang terendam yakni 118 rumah di perumahan Citra Palas Sejahtera, Kelurahan Rumbai Bukit, Kecamatan Rumbai.
 
173 rumah di perumahan Witayu, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai dan ratusan rumah di Kecamatan Tampan. Selain itu, puluhan rumah di pemukiman Jalan Pesisir, Kelurahan Meranti Pandak, Kecamatan Rumbai Pesisir.
 
‘’Pihak kecamatan belum lapor jumlah korban banjir belum jelas,’’ jelas Firdaus kemarin. Banjir juga menyerang puluhan rumah di perumahan Graha Fauzan Asri, Jalan Kesadaran, Kelurahan Tangkerang, Kecamatan Bukit Raya.
 
Kemudian beberapa desa di Kecamatan Sungai Mandau, Siak dilaporkan juga terendam. Desa terparah terkena banjir yakni Desa Muara Bungkal dan Muara Kelantan.
 
Camat Sungai Mandau Irwan Kurniawan mengatakan, di dua terparah itu airnya masuk ke rumah warga. Banjir akibat meluapnya air Sungai Mandau akibat pasang keling dan juga tingginya intesitas hujan.
 
‘’Ratusan rumah warga masih terendam banjir, tapi terus kami pantau dan data, agar diberikan bantuan kesehatan atau makanan yang diperlukan,’’ kata Irwan Kurniawan.
 
Di Kabupaten Rohil, kemarin banjir melanda Kecamatan Bangko, Pasir Limaukapas dan Sinaboi. Di Bangko sendiri ketinggian air mencapai lutut orang dewasa terjadi di Jalan Bahagia, Kelurahan Bagan Timur.
 
Begitu juga di Jalan Selamat Ujung, Madrasah, dan Pelabuhan Baru, Kelurahan Bagan Barat. Banjir juga menggenangi jalan-jalan di Batang Nibung, Kepenghuluan Paritaman.
 
Mena, salah seorang warga mengatakan, meskipun masih aman namun air telah mencapai bagian dapur yang kebetulan permukaannya lebih rendah.
 
‘’Depan rumah masih aman. Tapi belakang rumah sudah digenangi air, sudah tiga hari tegenan air,’’ kata Mena.
 
Di Paritaman, salah seorang warga bahkan tampak terpaksa mendorong sepeda motornya karena mendadak mesin mati di tengah jalan akibat banjir. ‘’Dulu tak pernah banjir macam ini, red) do, hajab (susah, red) kami ko,’’ kata Amran, warga Parit Aman.
 
Warga Paritaman lainnya, Rusman (45) menjelaskan, air sudah masuk ke dalam rumah. Ketinggian air baru mencapai satu mata kaki orang dewasa. Kendati air sudah masuk ke dalam rumah, namun ia bersama keluarganya memilih untuk bertahan.
 
‘’Air sudah masuk ke rumah. Kami buat pangkin di dalam rumah. Alhasil, kami melakukan aktivitas di atas pankin,’’ kata Rusman.
 
Selain itu, Anwar (40) warga Baganhulu menyebutkan, banjir baru sebatas merendami teras rumahnya saja.
 
‘’Kalau di tempat kami, air belum ada yang masuk ke rumah. Air baru sebatas merendami teras saja. Tak menutup kemungkinan rumah kami terendam banjir juga,’’ lanjutnya.
 
Selain itu, di Kecamatan Sinaboi, banjir merendam lahan sawah dan perkebunan. Bahkan di sepanjang jalan lintas Sinaboi-Bagansiapi-api tepatnya di Kepenghuluan Serusa, Bangko, misalnya tampak padi milik warga terendam, sementara tanaman palawija milik warga menguning.
 
Camat Bangko H Muhammad Nurhidayat membenarkan banjir yang melanda wilayahnya, Ahad (8/12).
 
‘’Kami sudah turun dan melakukan pendataan. Dari pendataan itu. Ada sekitar 2.563 unit rumah warga yang terendam. Hanya saja, ketinggian air mencapai semata kaki orang dewasa. Belum ada warga yang mengungsi. Sebagian besar warga bertahan di atas pangkin,’’ kata Nurhidayat.
 
Data banjir yang sudah dikumpulkan itu, tambah Nurhidayat, segera diinformasikan ke Dinas Sosial (Dissos) Kabupaten Rohil. ‘’Data itu segera kami sampaikan ke instansi terkait. Untuk saat ini, ketinggian air masih bertahan,’’ jelasnya.
 
Menurut Nurhidayat, daerah yang terendam banjir di 4 kelurahan dan 8 kepenghuluan. Kelurahan Baganbarat 350 unit, Bagantimur 192 unit, Baganhulu 500 unit, Baganpunak 549 unit.
 
Kemudian 8 kepenghuluan yakni Baganjawa sebanyak 61 unit, Baganjawa Pesisir 57 unit, Paritaman 74 unit, Serusa 49 unit, Labuhantangga Hilir 36 unit, Labuhantangga Besar 199 unit, Labuhantangga Baru 349 unit dan Baganpunak Meranti 120 unit.
 
Wakil Bupati Rohil, H Suyatno membenarkan, banjir di Kecamatan Bangko diakibatkan tingginya curah hujan serta kurang berfungsinya saluran pembuangan air.
 
‘’Saya melakukan peninjauan di Sungai Pabrik. Kondisinya memang berbelok-belok dan perlu ditingkatkan. Kita rencanakan untuk membuka aliran Sungai Pabrik menuju ke laut. Supaya air itu bisa lancar dan tidak lagi meluap saat turunnya hujan deras,’’ ujar Suyatno.
 
Di Rohul, banjir terjadi setelah meluapnya air Sungai Rokan dan Sungai Batang Lubuh. Banjir kemarin, merendam ratusan rumah penduduk di Kecamatan Rambah, Ujung Batu dan Kunto Darussalam.
 
Ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Di Kecamatan Rambah yakni di Desa Tanjung Harapan, Pasir Pangaraian, Tulang Gajah, Pematang Barangan, Nogori, Babussalam.
 
Salah seorang warga Desa Babussalam Ateng mengaku, banjir yang terjadi kemarin siang tidak separah beberapa bulan lalu. Banjir di Kecamatan Rambah merupakan pasang-surut.
 
Bila terjadi hujan lebat di Bagian Hulu, Kecamatan Bangun Purba, maka air Sungai Batang Lubuh akan meluap. ‘’Biasanya kalau pagi banjir, petang harinya air sudah surut. Tidak pernah lama hanya singgah lalu,’’ tuturnya.    
 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Rokan Hulu Aceng Herdian ST MM menyebutkan, banjir kemarin merendam ratusan rumah dan ruas jalan di sejumlah desa di tiga kecamatan.
 
Banjir terparah di Lingkungan Pelanduk Kelurahan Kota Lama Kecamatan Kunto Darussalam dengan ketinggian air 25 sentimeter hingga 1 meter terutama yang berada di tepi Sungai Rokan.
 
Di lingkungan Pelanduk, 300 rumah warga terendam. Sebagian warga mengungsi di bangunan SD, bertahan di rumah panggung dan ada juga mengungsi ke tenda yang telah disiapkan BPBD Rohul. ‘’Bagi warga yang rumah panggung, mereka tetap bertahan di dalam rumah,’’ ujarnya.
 
Aceng mengaku, TRC BPBD Rohul masih mendata korban banjir di Desa Babussaam dan Dusun Tulang Gajah Desa Pematang Berangan.
 
‘’Sekarang banjir di Kecamatan Rambah sudah berangsur surut, rata-rata ketinggian banjir di pemukiman warga antara 25-50 centimeter,’’ tuturnya.
 
Ia juga menjelaskan, banjir juga terjadi di Kecamatan Rambah Hilir, namun tidak ada rumah yang terendam karena hanya merendam ruas jalan di Kampung Pekan Lama Desa Serombo Indah.
 
Akibat genangan air di badan jalan, warga di daerah terisolir tersebut tidak bisa melintasi ruas jalan ke desa tetangga Rambah Hilir Timur dan DU SKPA maupun Desa Rambah Utama Kecamatan Rambah Samo.
 
‘’68 KK warga Pekan Lama Serombo Indah tidak bisa keluar, akses jalan utama di kampung terisolir itu terendam. Kebetulan rumah warga di sana tinggi (rumah panggung, red), jadi banjir hanya merendam perkarangan rumah. Kami sudah turunkan Tim BPBD ke sana, tapi kendaraan tidak bisa melintasi akses jalan ke kampung itu,’’ jelasnya.
 
Di Kecamatan Bonai Darussalam, banjir merendam ruas jalan provinsi Bonai menuju Duri. Namun kendaraan berat masih bisa melintas.
 
‘’Biasanya tiga setelah banjir di Pasirpengaraian, aliran Sungai Batang Lubuh Pasirpengaraian ini mengalir ke sungai besar di Bonai Darussalam,’’ tuturnya.
 
Di Indragiri Hulu, hujan lebat sejak akhir pekan lalu hingga kemarin membuat belasan KK di Desa Aur Cina, Kecamatan Batang Cenaku harus mengungsi.
 
‘’Beberapa hari terakhir hujan cukup lebat. Sungai Kilan, anak sungai Batang Cenaku meluap hingga merendam belasan rumah warga,’’ ujar Syamzurizal (34), warga Desa Aur Cina, dilansir Riaupos.co, Ahad (8/12).
 
Belasan kepala keluarga (KK) di daerah itu harus mengungsi kerumah warga yang lainnya. ‘’Sepanjang 2013, ini yang terparah hingga belasan KK harus mengungsi,’’ ungkapnya. Banjir pun sudah surut dan warga sudah kembali ke rumahnya kemarin sore.    
 
Camat Batang Cenaku Nurjanah ST ketika dikonfirmasi membenarkan adanya belasan KK yang mengungsi. ‘’Di bagian hulu sungai Batang Cenaku hujan cukup lebat. Sehingga, anak sungai terutama Sungai Kilan ikut meluap,’’ ujarnya.
 
Untuk itu, imbaunya, kepada warga yang berada di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Batang Cenaku dan Sungai Kilan agar selalu waspada. Karena banjir di daerah itu sifatnya dadakan, baik naik dan surutnya hanya dalam hitungan jam.
 
‘’Kemungkinan banjir susulan di daerah masih berpeluang terjadi, mengingat curah hujan masih cukup tinggi dan tentunya warga diminta tetap waspada,’’ terangnya. (rep03)
 

Terkini