DPR: Penggunaan HP di Pesawat Perlu Diatur

DPR: Penggunaan HP di Pesawat Perlu Diatur

JAKARTA-Anggota Komisi V DPR dari Fraksi PDIP, Eriko Sotarduga menilai, penonaktifan penggunaan telefon genggam di dalam pesawat perlu dilakukan untuk kepentingan keselamatan.

Namun sayang, kesadaran itu masih dirasakan kurang. Oleh karenanya, dia menjelaskan perlu adanya aturan hukum untuk menunjang hal tersebut guna keamanan dan kenyamanan penerbangan itu sendiri.

"Kalau menurut kami, untuk kepentingan keselamatan dan teknis penerbangan serta ada payung hukumnya, maka memang diperlukan peraturan hukum yang menunjang diberlakukan aturan demi keselamatan penerbangan seperti dengan menghidupkan HP yang mempengaruhi keamanan penerbangan, hanya tentu aturan ini disesuaikan tingkatan, baik dapat itu peraturan pemerintah atau cukup Peraturan Menteri," kata Eriko di Jakarta, kemarin.

Karena itu, ke depan dia akan berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mengetahui penegakan hukum soal keselamatan, kenyamanan dan perlindungan bagi seluruh pengguna jasa transportasi udara.

"Ya pasti akan kita sampaikan terutama agar ada aturan dalam menegakkan aturan dengan benar untuk keamanan, kenyamanan dan Perlindungan bagi seluruh pengguna jasa transportasi udara," jelasnya.

Seperti diketahui, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Bangka Belitung, Zakaria Umar Hadi dilaporkan Pramugari Maskapai Sriwijaya Air, Nur Febriani yang dilaporkan ke Polsek Pangkalanbaru, wilayah hukum Polres Pangkalpinang, Bangka.

Pemukulan tersebut terjadi karena dipicu kekesalan tersangkan akibat ditegur korban untuk mematikan ponsel ketika pesawat akan lepas landas Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, sekira satu jam sebelumnya. Tersangka memukulkan gulungan koran ke arah bagian belakang leher korban sehingga menimbulkan bekas kemerahan. Tak terima dengan tindakan ini Zakaria pun dilaporkan ke Polisi.

Zakaria dilaporkan Febriani lantaran melakukan pemukulan di dalam pesawat Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ 078 tak lama setelah mendarat di Bandara Depati Amir, Pangkalpinang, Rabu sekira pukul 19.30 WIB. (rep05)
 

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index