Karhutla di Meranti Dongkrak Angka Kemiskinan

Karhutla di Meranti Dongkrak Angka Kemiskinan
Ilustrasi
SELATPANJANG - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terjadi Januari hingga Maret 2014 di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, ditaksir telah mengakibatkan merugian Rp1 Triliun. Karhutla di lahan masyarakat dan perusahaan itu juga mendongkrak prosentase kemiskinan.
 
Bupati Kepulauan Meranti, Irwan Nasir, mengatakan dampak kemiskinan akibat Karhutla di kabupaten termuda di Riau ini meningkat hingga 5 persen dari jumlah sebelumnya yakni sebesar 35 persen. Untuk itu Bupati sangat mengutuk ulah oknum tidak bertanggungjawab yang menyebabkan Karhutla tersebut.
 
"Kebakaran hebat sepanjang sejarah di Kabupaten Kepulauan Meranti kemarin merupakan ulah oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Kemudian diperparah oleh kondisi musim kemarau panjang, lahan gambut dan angin yang bertiup kencang," ungkap Irwan, kemarin.
 
Ditambahkan Irwan lagi, dari Karhutla yang terjadi selama tiga bulan lalu, lebih kurang 23 ribu hektar lahan yang terdiri dari perkebunan sagu, karet, kopi, sawit, kelapa, akasia serta semak belukar hangus terbakar.
 
"Nilai kerugian diperkirakan mencapai 1 Triliun lebih, meliputi kerugian terhadap investasi perusahaan di sektor perkebunan maupun pada lahan petani itu sendiri," lanjutnya.
 
Ditambahkan Sekda Kepulauan Meranti, Iqaruddin, kemampuan Pemkab untuk membantu mengatasi kerugian ekonomi masyarakat di daerah ini masih terbatas. Oleh karena itu berbagai bantuan pihak lain, seperti dari Pemerintah Provinsi Riau maupun Pusat sangat diharapkan.
 
"Kami mengharapkan ada perhatian lebih dari Provinsi sehingga terjadinya sharing anggaran dalam menyelesaikan dampak Karhutla tersebut, sebab kemampuan yang dimiliki Pemkab saat ini sangat terbatas," ucap Iqaruddin.
 
Saat ini, ungkapnya, berbagai upaya memulihkan kerugian ekonomi masyarakat pasca Karhutla terus dilakukan. Upaya antisipasi dampak yang lebih luas akibat Karhutla juga penting. Instabilitas keamanan sosial dan ekonomi di masyarakat dikhawatirkan dapat terjadi sehingga menyebabkan tindakan kriminal di tengah-tengah masyarakat," sebutnya. (rep01)

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index